Perdana Menteri Malaysia Dato Seri Anwar
Ibrahim Bertemu Abdul Somad.
OLeh Masud HMN*)
Amatlah tinggi nilainya jika petinggi negara Dato Seri Anwar Ibrahim mau bertemu Mubaligh kondang Ustadz Abdul Somad (UAS). Mereka berjumpa pada 5 Juli 2024 di Kuala Lumpur. Kenapa punya nilai tinggi? Karena ini merupakan jarang terjadi Dai dihargai oleh petinggi Negara. (CNN 5 juli 2024).
Dalam perjumpaan tersebut UAS ingin mendapat pengarahan . Pada kesempatan itu juga UAS melaporkan aktivitas dakwah di Indonesia dan program dakwah dengan Malaysia. Minta advise pada Dato Seri Anwar Ibrahim.
Bagi UAS pengarahan adalah sangat penting.
Lantaran tak biasa penguasa mau mendekat
ke Mubaligh atau juru dakwah. Oleh karena itu
ia ingin pertemuan berhasil maksimal Lazimnya petinggi Negara yang hanya mau berbicara dengan pejabat yang punya bobot kekuasaan atau materi saja.
Namun Ini tidak demikian karena mereka memasuki bahasan terkait aspek pelaksanaan tata kelola. Memajukan umat Islam kemasa depan. Itulah spesifiknya pertemuan. Selama ini yang terjadi tidak demikian. Terlebih lagi berbeda
dengan pejabat karena di lingkungan kekuasaan tidak selalu dekat dengan Mubaligh.
Biasanya Ada hambatan antara Mubaligh dengan Pejabat. Kita mengartikan sebagai luar biasa Peristiwa yang dapat membawa image dakwah di
lingkup kerajaaan. Merupakan perspektif baru
dakwah pada kekuasaan. Dakwah dan kekuasaan. Pertanyaannya apa perspektif baru
dakwah dan kekuasaan itu?
Bagaimanapun kekuasaan disatu pihak mengandung peluang untuk diaplikasikan bersama. Diberbagai bidang terbuka lebar. Namun harus disederhanakan menuju efektif
dan efisien secara manajemen. Hemat kita ada dua hal yang boleh menjadi bahan kajian lebih lanjut. Dalam arti mengandung esensi dakwah dari dua negara yaitu : Pertama, bidang dakwah dan pendidkan. Dimulai dari pendidikan tinggi. Kedua pemerintahan sedang menangani esensi pendidikan.
Kedua, bidang dakwah kerja sama . Seperti saling pengertian dua Negara, untuk hal yang penting.
Dari esensi dua bidang ini akan terjalin kemajuan dakwah dipelbagai bidang.Misalnya mendalami bidang ijtihad pemikiran keagamaan. Maju dalam ilmu agama. Urgensinya adalah menghindari saling berbeda dengan cara yang tidak sehat. Misalnya Soal awal puasa berbeda dalam pemahaman dan lain lain.
Inilah menurut pendapat kita yang harus dikerjakan oleh kedua pemerintah. Menggapai
kemajuan dengan kerja sama. Dengan dakwah
hidup berdampingan dan seayun selangkah dalam program. Marilah kita mula dari yang kecil dan sederhana. Hubungan silaturrahim seperti ini sejatinya kita berikhtiar Membumikan ajaran Islam. Berhasil atau tidak pokoknya kita sudah bersama dalam cita, dan satu dalam program dakwah memajukan Islam masa depan .
Jakarta, 11 Juli 2024
Doktor Masud HMN Dosen Universitas
Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA)
Jakarta.