Melayu Dan Masa Depan
Oleh Masud HMN*)
Melayu yang dimaksud disini adalah suku Melayu seperti suku Jawa, Minang, Aceh dan seterusnya. Sementara masa depan yang dimaksud adalah masa yang akan datang sepuluh tahun, atau dua puluh tahun lagi. Sehingga berarti orang Melayu berkemajuan yang bermakna itu yang punya masa depan.
Kata Harun Nasution almarhum, atau dalam konsep sosiology disebut “Melayu fatigue”hingga tak punya masa depan. Walau dimasa lalu punya nama dan Berjaya. Namun sekarang sudah berubah. Tidak lagi berajaya.
Ucapan Harun Nasution, mantan Rektor
Universitas Islam Negeri ( UIN) Syarif Hidayatullah Ciputat itu walau dengan muatan pesimistik namun kita masih punya harapan yang lain. Yaitu kalau anak Melayu tahu berkarya meskipun dalam letih dan lemah. Kita memiliki sejumlah harapan masa depan dalam istilahnya: dunia belum kiamat.
Seperti petuah Hang Tuah dari tokoh orang melayu tak kan Melayu hilang dibumi. Dalam
Pespektif masa hadapan terbentang dihadapan
mata. Kejayaan masa lalu akan berulang kembali meski wajah dan bentuknya berbeda. Dalam kamus orang Melayu ada keunggulan tertentu. Ini merupakan Pelambang kehebatan, sayur paku,
belimibing besi, pisang emas dan kacang parang.
Demikian itu ada di alam Melayu. Dalam kaitan demikian ada ucapan teman samba bergurau, ia bergurau dan diapun menyimpulkan mana mungkin Melayu hilang dibumi, Punya warisan budaya yang tinggi dan wawasan yang unggul.
Dalam hal ini Rosihan Anwar alamrhum pernah
menuliskan budaya yang terkenal didunia, termasuk Melayu. Yaitu Cina, Arab, Yahudi, Spanyol, Jepang, India, dan Inggris. Pada umumnya mereka penjelajah dunia dan sekaligus Negara penjajah.
Rosihan menyebut Melayu masa lalu sampai
kedunia Afrika. Disana terdapat kampung dan
turunan orang Melayu. Sebagai bukti melayu adalah bangsa besar penjelajah dunia. Namun itu hanya ucapan dan masa lalu, Berbeda dengan kini antara Suku Melayu yang Berjaya pada masa dahulu itu dengan masa sekarang. Kini suku Melayu sudah dianggap sepele. Karena tiada
Berprestasi apa apa.
Saya pernah ditanya seorang wartawan tentang kebesaran kebudayaan Melayu . Saya menyatakan bangsa Melayu pernah Berjaya. Jika ini ingin berulang kembali mesti punya lima wawasan Yaitu: Pertama, ilmu pengetahuan, Orang Melayu harus punya ilmu dan pengetahuan. Dunia Melayu mesti melahirkan ilmu dan teknologi yang andal.Ilmu yang menampilkan teknologi praktis. Kedua, ekonomi yang maju.Ekonomi masa depan .Orang Melayu jangan menjadi bangsa yang melarat dan miskin.
Ketiga, wawasan budaya.Yaitu orang Melayu mesti berbudaya, Antara lain harus memiliki sopan satun, empati dan budaya yang elok. Contohnya budaya hukum yang elok dan sesuai dengan sosiologis, tak kejam dan kasar. Keempat, beragama. Orang Melyu mesti taat beragama. Tanpa agama manusia akan biadab,
bertingkah laku kejam kepada yang lain. Kelima, memiliki wawasan global. Manusa Melayu bisa
berkerja dengan siapa saja .Wawasan global
mampu bekerja sama dengan segala pihak.
Demikianlah lima wawasan yag mesti dimiliki bangsa Melayu agar punya masa depan yang Berjaya. Tanpa itu orang Melayu tidak punya masa depan. Alias akan tertinggal atau ditinggalkan orang lain.
Orang Melayu harus bangkit dengan lima gagasan sebagai wawasan yang maju. Wawasan ilmu, ekonomi, agama,budaya, ilmu pengetahun dan budaya global. Working together, mampu saling bekerja sama satu sama lain. Jika hal ini dilakukan, Baru tercipta Tidakkan Melayu hilang dibumi, Giat bekerja pagi dan petang’. Bekerja sama dengan orang lain. Baik dan benar .
Jalkarta 2O April 2024.
Doktor Masud HMN, Dosen Universitas
Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA)
Jakarta