Jakarta Melayutoday.com,- Dirut PT Joglo Matos Nusantara , Dwi Purnomo membeberkan seputar peran dan kontribusi perusahaannya dalam turut serta membangun infra struktur Indonesia melalui produk Matos Soil Stabilizer dengan kualitas yang mumpuni dibandingkan tanpa Matos Soil Stabilizer.
” Kami menjual produk dalam negeri dengan merk ” Mathos Soil Stabilizer “. Matos dari bahasa jawa Marai atos atau membikin keras. Pabrik ada di Solo dan kantor di Jogjakarta, TKDN sudah 90, 3 persen yang telah dikrekomendasikan oleh kementerian PUPR sampai sekarang kami sudah dipakai di APBN atau APBD propinsi maupun Kabupaten dan di Kementerian Perhubungan,” jelas Dwi Purnomo kepada Melayutoday.com Rabu (1/11/2023) di Jiexpo Kemayoran, Jakarta.
Dia mengatakan, Sekarang kami lagi bekerja di Tol 6A IKN bersama Adhi Karya sebagai leadernya, kami bekerja di perbatasan Kalimantan Barat bersama Balai Sulawesi Selatan. Produk ini sebagai aditif untuk soil semen untuk mengganti bes A maupun bes B sangat cocok untuk daerah2 yang susah batu seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua.
Menurutnya, di daerah2 tersebut harga batu sangat mahal, juga untuk daerah2 yang ekspansif atau tanah2 lempung. Sehingga dengan tanah yang ada eksisting dicampur dengan semen, maka dengan merk apapun yang paling murah, mathosnya dilarutkan, sangat simpel yaitu: Tanah, Semen dan larutan Matos. Lalu larutan mathos dipadatkan sudah bisa digunakan sebagai infra struktur ataupun jalan ” kata Dwi Purnomo.
Ditambahkan Dwi Purnomo, Matos ini sebagai pengganti batu terutama di daerah2 luar jawa lebih efisien 30 persen. Jadi dengan anggaran yang ada dalam penangan itu kita dapat bisa panjang penanganannya berlebih.
“Jadi bukan mengurangi anggaran tapi memanjangkan penanganan berlebih. Seharusnya tahun ini panjangnya 2 km maka dengan menggunakan mathos bisa jadi 2,5 km,” sambungnya.
Kelebihan mathos ini, kata Dwi Purnomo, hasilnya lebih stabil dan solid karena matos ini menjadi satu kesatuan dibandingkan batu yang masih ada rongga2, begitu ada air atau air hujan masuk itu pasti akan goyang.
“Kalau mathos ini benar2 kedap air, lebih stabil dan kekuatannya jauh diatas batu CbRnya bisa diatas 100. Produk kami ramah lingkungan. Sebelum masa pandemi covid dulu sudah ada permintaan ekspor dari negara jiran Malaysia melalui sirin pes Malaysia,” pungkas Dwi Purnomo. ( Harun).