Connect with us


Teknologi

Barakuda Marine Produk Dermaga Indonesia Standar Internasional

Jakarta, Melayutoday.com,- Keikut sertaan Barakuda Marine di International Maritime Expo 2023 turut sera mempromosikan produk Indonesia dalam persaingan dengan produk dunia. Maneger Marketing Barakuda Marine, Rizky Christianto menuturkan pada Melayutoday.com bahwa Kita perlu melihat akar sejarah bahwa nenek moyang kita pelaut dan juga sebutan bagi negara kita adalah negeri kepulauan. Sayang sekali banyak pulau- pulau kita yang tidak bisa disinggahi, memang kadang ada bibir pantai ada yang bisa kadang ada yang tidak bisa disinggahi. Nah dari sini awal pemikiran barakuda hadir.”

Intinya kami hadir ingin memberikan fasilitas kemudahan bagi mereka yang tinggalnya di pulau2 kecil agar kapal itu singgah dengan mudah, sebelumnya dermaga itu cuma menggunakan kayu yang sederhana dan tidak aman bagi keselamatan. Selain itu untuk membangun dermaga di laut itu biayanya sangat mahal. Awalnya kami menyediakan bagi orang yang punya pulau, orang yang berkepentingan dengan pulau serta yang ingin pergi ke pulau atau yang ingin tinggal di pulau agar mendapatkan kemudahan untuk menyandarkan kapalnya, karena salah satu alat transportasi yang mereka miliki adalah kapal pokoknya Yang ada hubungannya dengan laut,” ungkap Rizky Christianto usai pembukaan IME 2023, Selasa ( 17/10/2023) siang di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Menurutnya, kami hadir tepat pada masa pandemi covid tahun 2020 kita berfikir apa yang perlu kita ciptakan untuk negara kita ini maritim, hidup di negara kepulauan yang tak terhitung jumlahnya, kita belum bisa menjangkau semua daerah kepulauan sehingga secara bertahap mungkin kami berharap bisa menjadi solusi bagi mereka di masa depan.

Dia menambahkan, sesuai imbauan pemerintah untuk menggunakan produk dalam negeri maka kebutuhan di dunia maritim itu banyak, salah satunya dermaga, bagi yang berkecimpung di dunia budi daya itu ada kerambah jaring apung, kolam tapi di laut, Pengalaman Barakuda pernah memproduksi ukuran panjang 100 meter dan ler 2 meter. Biasanya mereka yang memesan produk barakuda di pulau- pulau yang tidak memiliki ombak terlalu tinggi, karena penggunaan dermaga yang panjang itu rata- rata untuk kepentingan wisata bahari.

“Dari pengalaman Barakuda memproduksi Hingga saat ini yang banyak dilakukan yaitu di Pulau Bali seperti di pantai Lavina nusa lembongan, nusa lemida dll. Jadi ada di lokasi- lokasi wisata,” ujar Rizky.

Pengalaman selama 1 tahun pertama tambahnya, kami melakukan pengujian coba terus dengan mendevelop di BRIN seperti uji kekuatan, uji tensil dan uji polimer. Kami berharap dengan uji coba tersebut Indonesia punya produk yang bisa bersaing dengan produk dunia luar. Sehingga produk Indonesia tidak terkesan cepat rusak, kita harus merubah paradigma ternyata produk Indonesia punya standar Internasional.

“Terkait apakah produk ini perlu ada SNInya, kami sedang melakukan pengujian dan pengajuan ke BRIN karena produk ini masih baru. Sebagai pemain baru Kami berharap produk ini bisa lebih dikenal oleh masyarakat mereka tahu bahwa ada produk dalam negeri sehingga suatu saat mereka membutuhkan untuk mendukung industri maritim berstandar dunia,” pungkas Rizky.

Diketahui, bahwa priduk produk DERMAGA APUNG BARAKUDA MARINE adalah memiliki Kualitas Terbaik dengan Harga Terjangkau Barakuda adalah salah satu brand lokal yang memproduksi kubus apung atau floating dock unik dan berkualitas terbaik. Beberapa fungsi dari floating dock, yaitu sebagai alternatif jembatan berbentuk kubus yang dapat Anda digunakan untuk berjalan di atas air, keramba apung untuk perikanan, dermaga apung, dan lain-lain.


Pabrik Barakuda terletak di provinsi Jawa Timur ( Sidoarjo) yang memiliki mesin berteknologi super canggih dan tenaga profesional. Penawaran harga kubus apung di Barakuda merupakan yang termurah dan produk dengan kualitas nomor satu di Indonesia. ( Harun).

Keterangan Foto: Rizky Christianto ( tengah) foto bersama staf Marketing Barakuda di booth Pameran IME 2023

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Teknologi