PT. KMI Valves Hadir di Pameran The 49th IPA dengan Produk Unggulan Berdaya Saing Ekspor

Jakarta, Melayutoday.com, – Pameran The 49 th IPA Convention & Exhibition yang digelar pada 20-22 Mei 2025 di ICE BSD CITY Tangerang Banten terpantau cukup meriah, karena banyak perusahaan dan pemain sektor petrolium hadir memenuhi convention. Salah satu stand pameran perusahaan yang memproduksi segala macam jenis Valve atau katup pipa perminyakan hadir dengan produk- produk unggulannya yang berdaya saing ekspor.
Kepada Melayutoday.com dan sejumlah media Mr. Harsono, CEO PT. Kota Minyak Internusa (KMI Valves) mengungkapkan keikutsertaan perusahaannya pada event strategis ini.
Menurutnya, perusahaan yang dikelolanya bergerak di dalam memproduksi segala macam jenis Valve atau katup sebagai komponen mekanis yang berfungsi untuk mengontrol aliran fluida (cairan atau gas) dalam sistem perpipaan di dunia perminyakan dan sejenisnya, service, suplai, control system dan barang-barang elektrikal lainnya.
Dia menuturkan, Perusahaan berdiri pada tahun 1990 yang mendirikan saya bersama adik saya, 35 tahun kami berkiprah. Kantor Pusat sekarang di Balikpapan dan kantor operasional di Jakarta
Produk dari KMI Valves ini adalah produksi dalam negeri, dibuat dan di desain serta dirancang oleh anak bangsa meliputi produk services suplai alat- alat instrumentasi, control sistem, dan barang2 electrical.
“Kita membuat plan ( rencana) domestik market layanan untuk ekspor ke mancanegara. Fokus daerah Asean, India dan sekarang mulai masuk ke pasar Timur tengah dan Sestral Asia. Kami juga baru pulang dari Kazaktan,” ungkap Harsono.
“Produk kami dibuat dan didesain dengan TKDN 34- 35 persen sehingga bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan Amerika. Produk suplai sistem itu dari Amerika dimana2 di dunia dengan fokus untuk alat2 perminyakan,” tambah Harsono.
Diketahui, bahwa produk KMI tidak saja memproduksi alat-alat yang terkait dengan gas dan perminyakan tapi juga produk2 lain yaitu distributor alat penangkap petir.
Dia mengaku bahwa pihaknya juga mengageni produk2 dari Amerika sistem penangkap petir untuk umum yang bisa dipasang di fasilitas perminyakan, fasilitas perindustrian, indudtri kimia, industri pulp and paper juga di perusahaan kelapa sawit dan pernah juga di pakai oleh aparat negara untuk training center.
“Sistem teknologi penangkap petir ini ada dua jenis yaitu: Ada yang pasif ( menunggu petir yang datang) ada juga yang aktif (menarik petir) yang satu menyerap dan yang satu menangkap petir. Atau yang satu menunggu dan yang satu menarik. Teknologi ini buatan Amerika namun kami mengengeneer dan mendesain serta bisa memasang segala macam,” kata Harsono.
Semua usaha dan produknya dibawah naungan PT KMI Solution. Karena Kita ada dua website yang satu KMI Solution. Com ( untuk lokal market) sedang yang satunya kotaminyak.com ( untuk ekspor market).
Ditanya tentang isu green energy menurut Harsono adalah penggunaannya masih terlalu mahal di Indonesia walaupun orang mulai masuk ke green energi, perlu investasi yang mahal sekali untuk menghasilkan green energi yang sedikit. Artinya, energi fosil minyak mentah dan batu bara dll masih tetap sangat dibutuhkan Indonesia karena Indonesia tidak mempunyai terlalu besar di bidang energi baru dan terbarukan ( EBT).
“Kita masih lama mungkin kita butuh waktu sampai seratus tahun lagi. Paling kita baru mendapatkan sekitar 30 persen. Simpanan dan temuan2 cadangan Gas kita banyak yang kita akan eksplorasi, hanya karena pemerintah dan swasta terus menerus lagi mencari keberuntungan. Semoga tahun tahun kedepan kita beruntung mengeksplorasi gas,” doanya berharap.
Harsono membeberkan potensi gas kita masih melimpah yang ada di beberapa kota di Indonesian dan kota migas yang terkenal seperti Balikpapan, Cilacap, Tarakan dan Kota Dumai.
“Dengan pameran IPA ini kita bisa bertemu dengan pengguna barang disektor perminyakan terutama produk terbaru kami. Kerjasama dengan Cina terus berlangsung hingga saat ini karena Cina skala ekonominya besar sehingga punya bahan baku murah, teknologinya juga bagus, maka kita perlu bekerjasama dengan mereka. Kita membutuhkan produk barang yang kompetitif seperti yang dikatakan Pak Presiden Prabowo Subianto,” harapnya menutup wawancara. ( Harun).