Jakarta, Melayutoday.com.,- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Propinsi Kalimantan Timur bisa berbangga karena meraih Juara I pada Sharia Forum, Festival Ekonomi Syariah (FESYAR) Kawasan Timur Indonesia 2023, penghargaan diberikan pada kegiatan ISEF yang digelar pada 25-29 Oktober 2023 di JCC Senayan.
Reporter Melayutoday.com M. Harun mewawancarai H. Badrus Syamsi, Wakil Ketua III Baznas Propinsi Kalimantan Timur. Kepada M. Harun dari Melayutoday.com H. Badrus Syamsi mengungkapkan rasa syukurnya karena meraih penghargaan tersebut. Apa kunci kesuksesannya mengelola dana ummat di Baznas? Diapun mengakui bahwa kami kelola secara transparan dengan penerapan aman syar”i, aman regulasi dan aman NKRI.
“Jadi dana zakat yang dikelola itu tidak serta merta dibagi kemudian langsung habis, tapi bagaimana bisa berhasil guna dan berdaya guna bagi mustahik- mustahik yang ada di Kaltim. Itulah yang terus kami gelorakan bahwa dana zakat itu jangan hanya sifatnya konsumtif tapi harus produktif,” kata Badrus, (29/10/2023) malam.
Sehingga, kata H. Badrus , Mungkin teman2 di komite BI dan dewan juri menilai bahwa kami begitu aktif memperjuangkan dana ZIS ini untuk dikelola secara profesional dan transparan. Jadi kami juga diaudit secara akuntan publik independent, kami juga membuat laporan secara berkala kepada kepala daerah dan kepada BAZNAS RI.
Menurutnya , Secara keseluruhan aset Baznas Provinsi Kaltim dari semua kabupaten kota sekitar Rp. 110 miliar. Namun untuk Baznas Kaltim sendiri ditargetkan sekitar Rp. 16 miliar dari potensi zakat yang ada sekitar Rp. 5,9 triliun, masih sangat jauh. Namun Potensi inilah yang terus kami gali dan kami kejar untuk diberdayakan untuk keperluan dan kebutuhan para mustahik.
Sementara itu, tambah Badrus terkait pemanfaatan dan pengeluaran zakat dari Baznas yang ada di Kaltim itu kami fokuskan untuk penanganan masalah stunting, pendidikan dan pemberdayaan ekonomi. Di Kaltim itu masih ada daerah terpencil seperti kabupaten Mahakam Hulu dan Kutai Barat yang masih membutuhkan perhatian kita karena di daerah tersebut masih banyak masyarakat miskin yang jauh dari kehidupan perkotaan. Dari propinsi Kaltim ke Mahakam Hulu ke dan itupun harus menempuh perjalanan selama 18 jam, lebih jauh jika kita dari Samainda ke Jakarta serta biayanya jauh lebih mahal. Maka itulah Baznas Kaltim fokuskan kepada saudara2 kita yang ada di Mahakam Hulu dan Kutai Barat.
“Tingkat stunting di daerah itu cukup tinggi. Begitu juga masalah pendidikan dimana akses internet sangat terbatas, juga fasilitas pendidikan juga sangat terbatas, banyak disana keterbatasan- keterbatasan,” ungkapnya.
Apa harapan setelah mendapat penghargaan? H. Badrus Syamsi mengatakan, setelah menerima penghargaan ini ” Kami berharap semua stekholder pemerintah Propinsi dan semua elemen masyarakat terutama para muzakki ( pembayar zakat) ayo kita entaskan kemiskinan yang ada di provinsi Kaltim, kita tingkatkan taraf ekonomi masyarakat Kaltim,” tuturnya
H. Badrus Syamsi juga menghimbau supaya para Muzakki menyalurkan zakat melalui lembaga tidak menyalurkan sendiri2. Karena ketika kita menyalurkan sendiri2 kita tidak akan pernah besar. “Ayo kita berkolaborasi, ayo kita bersinergi agar kita besar bersama,” pungkasnya menutup wawancara.( M. Harun).