Connect with us


Budaya

Launching Buku Raden Wijaya Visualisasi Majapahit : Pesan Bagi Penguasa di Setiap Jaman

Jakarta, Melayutoday.com, – Siapa yang tak kenal kedigdayaan Kerajaan Majapahit dengan Rajanya yang fenomenal bernama Raden Wijaya. Tapi sebuah kedigdayaan itupun hancur dalam sekejap. Kini Raden Wijaya dan Majapahit tinggal dikenang dalam sejarah. Dan penerbit Andi menggarap sejarah Wijaya dalam wujud buku berjudul Wijaya.

Buku tersebut dilaunching, Jumat (22/8/2025) di Perpustakaan Nasional Jakarta yang dihadiri mayoritas para guru di Jakarta termasuk tokoh PGRI, dinas pendidikan DKI serta awak media.

Menurut Yesqi, Ide dasar penulisan buku ini, sebetulnya nama aslinya Raden Wujaya itu adalah Diah Wijaya, Diah itu nama awal dari Raja- raja di Jawa. Ditulis Wijaya dijadikan judul buku ini karena kita menghormati raja pertama Maja Pahit.

“Pesan yang ingin disampaikan terutama kepada anak- anak kita adalah Indonesia ini negara yang luar biasa besar dan beraneka ragam suku, ras agama dan budaya. Kalau kita belajar dari Majapahit kita harus menjadi negara yang mau belajar sejarah. Keruntuhan Maja pahit ini menjadi suatu fakta sejarah bahwa kalau negara itu tidak dalam persatuan dan kesatuan, maka negara atau kerajaan sebesar Majapahit itupun Bisa hancur dalam waktu singkat,” kata Yesqi.

Dia menambahkan, itu pesan yang sangat penting untuk generasi mendatang dengan adanya buku Wijaya ini. Respon pemerintah sangat antusias sekali bisa dilihat saat launching hari ini, misalkan hadir Ketua PGRI, Sekretaris Disdikbud DKI, Sekjen PGRI dan banyak guru2 yang juga hadir di perpustakaan nasional hari ini.

“Untuk launching buku sejarah seperti ini dengan peserta sebanyak ini saya kira ini suatu antusias yang luar biasa dari pembaca.”

Langkah selanjutnya setelah Launching buku ini akan diajarkan khususnya kepada guru2 bagaimana mengajari siswanya dengan lebih mudah lagi. Setelah sesi ini penulis akan mengajarkan bagaimana seorang guru bisa mengajarkan siswanya lebih detail lagi dan lebih terperinci serta lebih mudah untuk diajarkan sesuai tingkat sekolahnya baik SD, SMP maupun SMA.

Apa pertimbangan dari penerbit merangkul penulis, bukan dari sejarawan, Yesqi menjelaskan perlu diketahui bahwa penulis ( Heru Effendy) ini pertama, dia sudah menulis beberapa buku soal sejarah, yang kedua, penulisnya adalah seorang sutradara.

“Dia sebenarnya ingin membuat sebuah film mengenai Majapahitberarti diapun pernah survei selama 20 tahun untuk membuat buku Wijaya ini. Jadi dia bukan seorang guru tapi dia mempelajari secara detail. Dan tata bahasa yang di tulis dalam buku ini sangat menarik karena dia seorang sutradara,” jelas Yesqi.

Dia menguraikan, kita seperti pembaca bisa masuk kedalam masa lalu karena kepiawaiannya dia menulis. Ada gabungan antara sastera agar visual yang bisa dilihat secara langsung dan jika diceritakan ini sangat menarik dan sangat komprehensif.

“Langkah selanjutnya usai launching penerbit akan mengirim buku ini kepada pihak2 terkait seperti: sejarawan,PGRI,dinas2 pendidikan seluruh Indonesia supaya bagaimana buku ini bisa direview, juga wartawan yang membutuhkan buku ini sehingga buku ini bisa tersebar lebih luas lagi,” pungkas Yesqi. ( Harun).

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Budaya