Jakarta, Melayutoday.com, – Asosiasi Produsen Peralatan Listrik Indonesia ( APPI) hadir di acara pameran Indonesia International Electronic and Smart Appliance Expo pada 6-8 Agustus 2025 di JIExpo Kemayoran Jakarta Pusat.
APPI yang dalam hal ini selai s3bagai wadah para produsen peralatan listrik juga memiliki program ISO, untuk membuat anggota APPI mampu berpartisipasi dalam bisnis minyak dan gas, APPI terus mengintensifkan hubungan dengan Surveyor Indonesia dalam memecahkan masalah-masalah anggotanya. Juga upaya untuk meningkatkan keberlangsungan kualitas produk anggota APPI dilakukan melalui penerapan kontrol mutu dan standar industri.
Hal ini diungkapkan Riandi selaku Sekretaris Eksekutive APPI pada Melayutoday.com usai pembukaan IEAE Expo, Rabu ( 6/8/2025) di Hall A JI-Expo,Kemayoran Jakarta kemarin.
Menurut Riandi, anggota APPI telah mampu membuat peralatan2 listrik yang bisa menyalurkan tenaga listrik, juga ada beberapa anggota kami sekarang yang mulai membuat perangkat listrik pintar tapi sumber dayanya dari listrik cuma bisa memakai remote control, bisa lewat Wi-Fi seperti itu pengembangannya.
“Jadi kami mendukung peralatan listrik ini menjadi lebih smart dari yang manual menjadi smart,” kata Riandi.
Anggota APPI sambungnya, hingga kini telah berjumlah 166 pabrik yang saat ini masih berada di seputar pulau Jawa dan di luar Jawa ada di Sumatera, Padang, Medan, Bali dan Makassar. Kita tidak punya pengurus di tingkat daerah tapi terpusat di Jakarta yang anggota semuanya pegiat pabrik peralatan listrik atau elektrik.
“Kita ini ibaratnya menyediakan perangkat kerasnya atau Hardware nya gitu. Seperti tranformator, panel2 listrik, meter listrik dll. dan kami sampai sekarang sinergi dengan PLN dan 60 persen produk kami bersinergi atau digunakan oleh PLN,” imbuhnya.
“Saya harap pemerintah melindungi produsen dalam negeri khususnya pegiat pabrik peralatan listrik ini, contohnya dengan menerapkan TKDN ( Tingkat Komponen Dalam Negeri) untuk agar barang2 impor hanya sedikit bisa masuk ke Indonesia sehingga jika pemerintah telah melindungi dengan penerapan TKDN maka insyaallah produsen dalam negeri bisa menggeliat,” tambahnya.
Dia juga selalu memberikan arahan2 agar teman2 pegiat pabrik peralatan listrik itu mulai mempersiapkan produk2nya bisa disertifikasi TKDN, sehingga kedepan nantinya ketika pemerintah akan mulai mensyaratkan didalam e- katalog pada sistem pengadaan barang atau peralatan dengan TKDN tersebut kita sudah siap.
“Dari 166 pabrik itu hampir 70 persen telah memiliki sertifikasi TKDN. Kedepan dengan pameran IEAE Expo 2025 ini kami berharap pemerintah melindungi produsen dalam negeri untuk bisa menjual produk-produknya didalam negeri dengan cara menerapkan persyaratan TKDN bagi produk- produk yang akan dijual di Indonesia. Khususnya anggota APPI. Bahkan sekarang konsultan2 mulai ada mensyaratkan produknya harus masuk ke APPI, harus masuk anggota APPI, ini cukup menggembirakan, ” pungkas Riandi, Sekretaris Eksekutive APPI. ( Harun).
