Zainuddin Arsyad Dikukuhkan Jadi Ketua Umum DPP FABEM: Mahasiswa Itu Harus Idealis Jangan Pragmatis
Jakarta, Melayutoday.com,- Alumni Badan Eksekutif Mahasiswa Senat Mahasiswa Dan Dewan Mahasiswa Dari Masa Ke Masa hadir berkumpul di acara “Dialog Kebangsaan” Dan “Pengukuhan Dewan Pimpinan Pusat Forum Alumni Badan Eksekutif Mahasiswa (FABEM)” yang berlangsung, Senin (10/7/2023) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jl. Jenderal Sudirman Jakarta Pusat
Kegiatan Dengan Tema: “Kolaborasi Pemuda Menjaga Kedamaian NKRI Menjelang Tahun Politik” tersebut dihadiri dan diberi kata sambutan oleh Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo
Forum Alumni BEM tercatat sebagai organisasi massa baru sesuai dengan SK KEMENKUMHAM AHU-0013313.AH.01.07.TAHUN 2022 (FABEM).
Menurut Ketua Umum DPP FABEM Zainuddin Arsyad, FABEM merupakan wadah tempat berkumpulnya dan pertemuan para Alumni BEM lintas generasi, lintas masa, lintas pemikiran, dan lintas mazhab.
“Kedepan kita fokus pembentukan DPW dan DPD seluruh Indonesia, dan setelah pembentukan itu kami punya impian yaitu Ada satu perkumpulan besar namanya Forum Alumni BEM seluruh Indonesia baik yang sudah alumni maupun yang masih aktif menggelar silaturrahim Akbar baik di Jakarta, Jogjakarta, Bandung dan daerah lainnya. Siapapun yang menjadi tuan rumah,” ungkap Zainuddin usai dikukuhkan, Senin (10/7/2023) di hotel Sahid Jaya Jakarta.
Ditanya Terkait perhelatan tahun politik 2024, pihaknya menginginkan pemilu damai. ” Kami tidak menginginkan politik keos tapi kami menginginkan politik damai, aman, nyaman, dan tenteram untuk kepentingan bangsa dan negara. Karena kalau kita ketahui jika terjadi keos maka yang terdampak adalah masyarakat lapisan bawah. Akibatnya stabilitas politik goncang, ekonomi menjadi timpang, konflik akan terjadi yang jadi korban adalah masyarakat bawah,” jelas pria asal Indonesia Timur ini tegas.
Meskipun pilihan politik kita beda, kata Zainuddin, tapi kebersamaan dan kedamaian pilihannya hanya satu.
Sementara soal terkait mahasiswa, Zainuddin memiliki Saran cukup menarik. ” Saya sarankan kepada mahasiswa sekarang yang masih aktif, tetaplah menjadi mahasiswa yang kritis, idialis, dan rasionalis. Tapi jangan menjadi mahasiswa pragmatis. Kalau anda pragmatis sejak mahasiswa maka anda berpotensi menjadi koruptor koruptor baru di negeri ini. Jadilah mahasiswa idialis karena nilai- nilai yang dimilikinya tidak bisa dibeli, karena itulah mahkota yang sangat mahal yang dimiliki mahasiswa. Kalau mahkota itu sudah dibeli, maka saya yakin dan percaya bahwa anda bukanlah mahasiswa yang kren yang diharapkan oleh bangsa, komitmen dengan idialisme, komitmen dengan pemikiran, komitmen jiwa untuk kepentingan bangsa dan negara serta agama,” pungkas Zainuddin tegas. (Harun).