Jakarta Melayutoday.com, – Dalam rangka kegiatan Abdi Summit 2025 hari kedua yang berlangsung pada Kamis ( 30/10/2025) di JIExpo Kemayoran Jakarta banyak dihadiri para akademisi dan praktisi Digital.
Demikoan diungkapkan Marsma TNI Prof. Dr. Ir. Rudy Agus Gemilang Gultom, M.Sc., CEH., CIQaR., I.P.M., ASEAN Eng., Rektor Universitas Nurtanio Bandung, dia memiliki pandangan positif dan aktif dalam mengintegrasikan Kecerdasan Buatan (AI) di bidang pendidikan dan pertahanan, khususnya keamanan siber
“Dalam FGD tersebut kami berharap pada forum ini Yang penting gunakanlah teknologi yang ada dan melakukan kolaborasi. Harapan saya sebagai akademisi bisa kita tindak lanjuti ( folow up) dengan melakukan riset ( penelitian) lewat vocasi dan penelitian terhadap perkembangan IT dan AI inilah kita bisa berkontribusi buat pemerintah,” kata Rudi pada sejumlah awak media.
Seperti pendapat Rudi Agus Gemilang Gultom sebelumnya, waktu peresmian Center for Quantum Security Ecosystem (CQSE) dan acara International Seminar bertajuk “Quantum Security for National Cyber Defense” yang digelar di Bogor Pada 5 Mei 2025 lalu bahwa kepercayaan publik menjadi dasar kedaulatan digital. Ia menyoroti pentingnya integrasi riset, kebijakan, dan industri untuk mendorong hilirisasi teknologi keamanan kuantum dalam negeri.
“Keamanan kuantum bukan semata soal teknologi, melainkan menyangkut kedaulatan dan kepercayaan publik. Kita perlu kolaborasi lintas sektor dan lintas negara untuk menjawab tantangan global ini,” pungkas Marsma Rudy Gultom. ( Harun).