Jakarta, Melayutoday.com,- Siapa yang tak kenal musik dangdut atau dulu dikenal dengan Orkes Melayu. Begitu juga dengan Raja dangdut Rhoma Irama yang dengannya ia mampu membawa eksistensi musik dangdut ke panggung internasional.
Kuswanto selaku Ketua Umum DPP Forsa ( Fans Of Rhoma Irama And Soneta ) sebagai pecinta Lagu2 Soneta group pimpinan H. Rhoma Irama Sekarang sedang proses mengusulkan musik dangdut ke Unesco PBB sebagai warisan budaya tak benda.
Menurut Kuswanto, saat ini menteri pariwisata dan ekonomi kreatif Sandiaga Uno sedang membawa ke Unesco, mudah2an pemerintahan yang baru nanti bisa melanjutkan hal ini.
” Kita menunggu proses itu, semoga pemerintahan yang baru hasil pilpres 2024 bisa melanjutkan proses usulan musik dangdut yang dipopulerkan Raja dangdut H. Rhoma Irama diterima Unesco menjadi intantible Hertage,” kata Kuswanto.
Bila hal ini kita kaitkan dengan perubahan DKI menjadi DKJ dimana Jakarta akan dijadikan kota global maka bagaimana kira2 pengaruh kondisi ini terhadap posisi serta eksistensi musik dangdut.
“Menurut saya visi Jakarta akan menjadi kota global mestinya itu akan lebih memperluas peluang musik dangdut di kancah internasional. Sebenarnya musik dangdut sudah mulai mendunia, soneta group Rhoma irama dan musik dangdutnya sudah tembus ke Amerika, dan semua negara dan warga dunia,” ucapnya ditengah Rapim Bamus Suku Betawi 1982, Minggu (9/6/2024) di kawasan Cempaka Putih, Jakpus.
Bahkan, tambah Kuswanto, di Amerika sendiri ada perwakilan PAMDI ( Persatuan Artis Musik Dangdut Indonesia).
“Dengan adanya DKJ dengan visi menjadi kota global mestinya lebih mempermudah karena penetrasi dangdut itu dikenal di tanah air seharusnya dibumikan dulu disini, di DKJ ini katakanlah diberi peluang yang luas. Maka dengan mudah musik dangdut dikenal luas oleh dunia global,” pungkas Kuswanto yang didampingi jajaran pengurus lainnya. ( Harun).
