Jakarta Melayutoday.com,– Apa yang dipidatokan bapak Wkil Presiden RI, KH Makruf Amien itu sebenarnya Nahdhatul Ulama ( NU) sebagai organisasi membawa rahmatan lil alamin bagi seluruh masyarakat, yang bukan saja bagi kaum nahdiyin, tapi juga untuk seluruh bangsa Indonesia. Bahkan untuk yang berbeda agama sekalipun.
“Kami di kabupaten Cirebon aktif di Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB). Semoga kedepan generasi muda NU juga saling menghargai satu sama lain, sehingga NU itu benar benar menjadi rahmatan lil alamin,” ujar Hj. Raudhatul Jannah, pimpinan dan pengasuh Pesantren Salafiyah Gedongan, dibawah Yayasan As-sa’idiyah, Kabupaten Cirebon.
Diketahui, selain pesantren yang mendalami penh etshuan Islam, seperti Alquran bahasa arab dan pendalaman kitab kuning, Yayasan As- Sa’idiyah juga membawahi sekolah formal dari SD, Mts dan SMK.
Ketika ditanya Harapan harapan apa saja pada peringatan harlah 1 Abad NU, ibu Hj. Raudhatul Jannah mengharap, mudah mudahan NU kedepan bisa lebih baik terutama menghadapi era digital. Sebab jika NU tidak mengikuti perkembangan jaman saat ini, maka NU akan ketinggalan.
Dengan memanfaatkan teknilogi digital sekarang ini santri santri kita sudah lebih mudah belajar secara online, wali ssntri atau orang tua sudah bisa melihat keadaan anaknya melalui aplikasi online, begitu juga melihat kondisi anaknya, kesehatan anaknya di pesantren lebih mudah dipantau lewat aplikasi
“Begitu juga dalam kegiatan ekonomi di pesantren dengan menggunakan aplikasi digital misalnya, bagaimana memanfaatkan teknologi informasi dalam bidang produksi yang dikerjakan oleh para santri dan alumni pesantren yang telah bekerja menghasilkan produksi. Sebab di pesantren itu diberi pendidikan kewirausahaan dimana setelah lulus dari pesantren mereka mampu menciptakan lapakan kerja bukan mencari kerja,” jelas ibu Hj Raudhatul Jannah kepsda sejumlah Awak media.
Menurut dia, selama ini orang berpandangan bhwa pesantren itu cuma pendidikan untuk akhirat saja. Padahal pandangan tersebut keliru. Buktinya, anak saya waktu kecil di pesantren tapi dia juga sekarang sudah menjadi dokter dan konsultan spesialis Infeksi paru.
Sebab, tambahnya, Pesantren itu sudah sejak dulu mengikuti perkembangan kemajuan jaman. Bagi sebagian yang belum mengerti pesantren yang dulunya anti pesantren sekarang mengakui bhw pesantren telah menghasilkan sumberdaya yang unggul, bukan saja di bidang ilmu agama ( islam), tapi di berbagai bidang.
“Anak saya contohnya, waktu kecil di Pesantren, sekarang sudah menjadi konsultan kedokteran di RS Karyadi,,” pungkas Ibu Hj. Raudhatul Jannah yang didampingi KH. Abu Bakar Muhtarom, usai menerima Anugerah Satu NU malam itu. ( harun).