Peran Akademisi Cukup Signifikan Dongkrak Penguatan TKDN Pembangunan Kapal Indonesia
Jakarta, Melayutoday.com,- Peran akademisi dalam menyumbangkan sumberdaya manusia ( SDM) sangat signifikan dalam mendongkrak produk perkapalan Indonesia. Sehingga Alumni Teknologi Kelautan dan perkapalan ITS berikhtiar dengan merangkul semua pemangku kepentingan dalam membangun perkapalan Indonesia mulai dari akademisi, Asosiasi Pengusaha Galangan Kapal dan Penerintah untuk bersama- sama bersinergi dan berkolaborasi untuk daya saing produk kapal Indobesia.
Hal diungkapkan Ketua Umum Ikatan Alumni Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi 10 Nopember ITS Jawa Timur, Gigih Retnowati kepada sejumlah awak media saat press confrence usai FGD dengan tema: “Penguatan Tingkat Komponen Dalam Negeri ( TKDN) Didalam Pembangunan Kapal di Indonesia”.
Menurut Retnowati, Tema ini cukup menarik karena TKDN ini masih Perlu untuk selalu ditingkatkan, tentunya peningkatan TKDN adalah sangat berdampak positif terhadap perekonomian bangsa.
“Artinya, industri dari hulu ke hilir semuanya akan terkena impacnya, semua perputaran uang didalam negeri, apalagi banyak pembangunan kapal itu dibiayai oleh APBN, tentunya impac ekonominya akan banyak berputar luar biasa,” jelas Gigih Retnowati.
“Itulah yang kita harapkan, inilah semangat kita seperti itu. Kami selalu memicu dan tidak bosan bosannya mengingatkan seluruh stakeholder kemaritiman untuk senantiasa bahu membahu, karena tanpa sinergi dan kolaborasi kami tidak bisa berbuat apa- apa,” tambahnya.
Dia dengan tegas selsku akademisi, selalu mewanti- wanti, Memang hal ini menjadi isu lama yang perlu diingatkan kembali dan saya harapkan setelah FGD yang telah disampaikan oleh para nara sumber ada forum kecil sebagai tindak lanjut terkait penguatan TKDN dalam industri pembangunan kapal khususnya dan maritim pada umumnya.
Perlu diketahui, ksta Gigih Retnowati, Yang hadir dalam FGD ini tadi sudah lengkap ada para akademisi selain dari ITS, juga dari Universitas Tirtayasa Banten, Universitas Persada Jakarta, Universitas Pertahanan, Universitas Indonesia ( UI) dan UPN. ITS sudah merangkul semuanya, termasuk Asosiasi Galangan Kapal IPERINDO, INSA, Kementrian Perindustrian, Kementerian Perhubungan dan Biro Klasifikasi dan Kemenaker dll.
“Jadi alumni FTK ITS tidak mungkin bisa mewujudkan penguatan TKDN tanpa ada sinegi dan kolaborasi,” tandas dia lagi.
Sekjen Alumni Fakultas Teknologi Kelautan FTK ITS, Heru Hernawan ST, MM menjelaskan, ditengah FGD dilahirkan “Deklarasi Garuda” karena dibacakan di ruangan Garuda Kementerian Perindustrian. Deklarasi Garuda adalah untuk satu pemahaman bahwa industri maritim merupakan industri satrategis dan menjadi penggerak lokomotif ekonomi Indonesia. Dan pengembangan industri maritim bisa tercapai, hanya jika ada penguatan komponen industri atau ekosistem industri yang ada di Indonesia. Deklarasi ini sudah kita bacakan serta mendapat dukungan dari peserta FGD dengan membubuhkan tanda tangan.
“Dengan Deklarasi Garuda itu kita melangkah lebih terarah lagi, dengan tujuan yang satu yaitu industri maritim di Indonesia menjadi lebih maju ke depan,” ungkap Heru di hadapan awak media.
Ditambahkan Heru Hernawan, Kita tidak bisa berdiri sendiri dalam rangka penguatan TKDN pembangunan industri perkapalan dan maritim di Indonesia, seperti diungkapkan Ketua Umum Ikatan Alumni Fakultas Teknologi Kelautan, kita tidak bisa berdiri sendiri, kita harus bergandengan tangan dan merangkul dengan seluruh stake holder termasuk akademisi.
Heru Hermawan selsku Sekjen Ika FTK ITS mengatakan, Kedepan industri maritim Indonesia bidang pertahanan dalam pengembangan alustista akan mendominasi, sehingga dengan industri pertahanan semakin tumbuh, maka industri perkapalan di Indonesia juga semakin tumbuh.
Mengenai SDM bidang perkapalan dan maritim kehadiran akademisi dalam FGD ini terutama dari Universitas Pertahanan vukup signifikan, karena merupakan salah satu upaya meningkatkan SDM dalam bidang perkapalan, dalam forum diskusi tadi terkait perhitungan komponen dalam negeri di industri perkapalan itu diusulkan oleh salah seorang pembicara selain berbasiskan biaya tapi juga berbasiskan proses.
” Nah, proses inilah menjadi knowladge management diperhitungkan didalam tingkat komponen dalam negeri. Ini saya nilai hasil diskusi yang sangat bagus,” pungkas Heru. ( Harun ).
Keterangan Foto: Saat Berlangsung Press Confrence dari kiri ke kanan: Ketua Umum Ikatan Alumni Fakultas Teknologi Kelautan ITS, Gigih Retnowati, Ketua Perkumpulan Industri Komponen Kapal Indonesia ( PIKKI ), Eki Komaruddin, Ketua Bidang Maritim, Kelautan dan Perikanan BPP HIPMI, Fathul Nugroho, Sekjen IA- FTK ITS, Heru Hermawan S.T., M.M, Direktur Teknologi dan Industri Pertahanan Kemenhan, Laksamana Pertama ( Laksma) TNI Sri Yanto ST, M.MSi. (Jakarta, Rabu, 24 Mei 2023)./ Harun