Connect with us


Budaya

Ketua Umum Lemtari Pusat Kukuhkan DPW Lemtari Provinsi NTB Di Gedung Kebudayaan NTB

Nusa Tenggara Barat, Melayutoday.com, – Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Tinggi Masyarakat Adat Republik Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat ( DPW LEMTARI PROVINSI NTB ) Resmi di kukuhkan oleh Ketua Umum DPP Lemtari, Suhaili Husein Datuk Bandaro Mudo pada selasa (4/11/2025) di Gedung Kebudayaan Provinsi NTB di Kota Mataram.

Acara tersebut di hadiri oleh Staf Gubernur NTB sementara staf ahli Kapolda NTB di wakili oleh Kabag. Humas Polda NTB dan beberapa orang tokoh agama dan tokoh adat se-kota Mataram dan se-Provinsi NTB.

Ketua Umun DPP LEMTARI Datuk Suhaili dalam arahannya menjelaskan tentang keberadaan Lemtari di NTB serta apa maksud dan tujuan dari program kerja Lemtari kedepannya.

“Bahwa lemtari itu adalah wadah tempat berkumpul dan bermufakatnya para tokoh2 Adat sesuai tingkatannya yang bertujuan akan memfungsikan, Memberlakukan dan menpergunakan kembali aturan hukum adat yang ada di daerah kita masing2 dan akan kita jadikan aturan hukum adat itu menjadi tuan di negerinya sendiri,” jelas Datuk Bandaro Mudo

“Untuk itu diharapkan kepada pengurus DPW Lemtari Provinsi NTB yang telah dilantik untuk dapat bekerjasama dengan pemerintah daerah dan pengurus organisasi Adat yang ada di provinsi NTB serta kabupaten kota lainnya,”imbuhnya.

Sementara itu staf Ahli Gubernur NTB menyambut baik kehadiran Lemtari di NTB dan akan bekerja sama dalam menegakkan aturan hukum adat yang sejalan dengan hukum agama islam di NTB.

Begitu juga dengan pihak kepolisian di provinsi NTB siap bekerja sama dengan DPW Lemtari NTB dalam menegakan hukum2 adat di provinsi NTB semakin berfungsi hukum adat tentu semakin berkurang pula pekerjaan polisi di Polda NTB ini.

Menurut Datuk Bandaro Mudo, aturan hukum adat itu lebih sempurna dalam menyelesaikan tindak pidana ringan ( TEPIRING ) di lingkungan masyarakat Adat di NTB ini.

“Dimana ada negeri disitu pasti ada aturan hukum adatnya. Aturan hukum adatnya itulah yang akan kita fungsikan. Kita berlakukan dan kita pergunakan kembali dalan cara dan gaya berkehidupan dan bermasyarakat di lingkungan negeri kita masing2,” pungkasnya. ( Harun).

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Budaya