Antara Taklid Dan Liberal
Oleh Masud HMN*)
Apakah ikut ikutan atau taklid atau liberal? Ini kebebasan berpendapat dan bebas bebas berpendapat harus dibiarkan. Kalau begitu akan terjadi debat. Jika dibiarkan akan terjadi hiruk pikukyang berujung pada konflik’. Agaknya perlu berpikir lain yaitu menggunakan pola baru berpikir dalam mencari solusi (probem solver).
Kawan saya tergolong intelektual keluaran
perguruan tinggi yang banyak membaca kitab
tebal tebal. Mereka membaca yang berjilid jilid. Melalui buku tersebut punya kesempatan mendapatkan pemikiran besar. Mereka melawan orang awam yang hanya belajar dan baca buku terbatas, hingga mereka tidak sampai level intelektual seperi kawan yang keluaran
perguruan tinggi diatas.
Dengan meminjam istilah Anwar Ibrahim, kini
Perdana Menteri ( PM) Malaysia, itulah kelompok
lebai nan malang, Tidak punya pemiikiran yang banyak, Namun vokal. Ilmu sedikit tetapi banyak bicara. Timbullah masalah. Dalam hubungan itulah terjadi dua kubu, Satukalangan ilmuwan dengan group lebai malang tadi. Tidak mau tahu pendapat siapa yang benar, Pokoknya dia sendiri yang benar. Statement masing masing kubu cukuptajam. Misalnya taklid dan liberal. Taklid adalah mereka sedikit bacaan, dan yang lilberal
intelektual banyak buku bacaannya.
Selanjutnya ,istilah kelompok kampungan dan melawan kelompok intelelek. Sayapun jadi pusing pada realitas kelompok intelek dan kelompok kampungan tersebut.
Karena kacau, bukankah tujuan utama darI
dakwah itu adalah Islam berkemajuan.
Realitasnya tidak. Karena itu kita buat gerakan jilid ketiga. Yang kita namakan gerakan intelektual ketiga. Tga jilid itu pertama yang tidak berilmu, keduayang liberal berilmu, tapi kebablasan, dan yang ketiga adalah gerakan intelektual yang berkemajuan.
Bagi kita, taklid gerakan masa lampau. Yang
mana oleh KH Ahmad Dahlan dirumuskan
dengan gerakan melawan TBC (Takhayul, bid’ah
dan khurafat) . Lalu dimunculkan gerakan kedua yakni ilmu yang membersihkan. Definisi dan dalil
taklid.
Setelah itu gerakan ketiga yaitu Islam berkemajuan, yaitu amal dengan ilmu. Arti penting gerakan Islam berkemajuan antara lain adalah menghentikan semenara konflik antara kelompok Taklid dan liberal, Stop konflik sementara dan menempatkan solusi sebagai gantinya. Maksudnya, apa saja konflik dan dimana saja yang penting ada jalan keluar.
Datanglah masanya kini gerakan intelektual ketiga. Dimana terdapat problem dicari jalan
keluat. Artinya era dimana solusi jadi pokok pemikiran. Kiprah memahami masalah
menyediakan solusi , atau jalan keluar dari problem, Semoga !
Jakarta 18 Maret 2023
*) Doktor Masud HMN adalah dosen
Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka
(UHAMKA) Jakarta