
Jakarta, Melayutoday.com,- Tepat beberapa jam usai pelantikan Prabowo- Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 Nextage Power menggelar diskusi publik bertajuk:” Peran Pemuda pasca Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih” Minggu (20/10/2024) di Gedung Juang DHN 45, Menteng Jakarta.
Menurut Syahrul Khaidar Kamal selaku CEO & Founder Nextage Power, komunitas untuk anak- anak muda Gen- Z yang memiliki potensi dan ide yang bagus namun diabaikan sehingga Nextage merangkul mereka yang bertujuan untuk menyalurkan bakat-bakat yang dimiliki oleh anak-anak muda sebagai penerus masa depan bangsa dan mempersiapkan Indonesia emas bukan Indonesia cemas.
Syahrul berharap Mudah2an organisasi ini berumur panjang untuk mewadahi anak2 muda untuk edukasi baik politik, ekonomi, penguatan public speaking, bahasa inggris dll. Terutama karena anak muda saat ini cenderung apatis politik, belum melek politik dan bisnis sedangkan tujuan organisasi ini untuk agar mereka melek politik dan bisnis sehingga ada kepedulian dari generasi Z ini.
“Nextage Power itu tidak berafiliasi dengan partai politik manapun namun dalam menghadapi pilkada serentak 2024 kami mendorong gen Z itu turut aktif memberikan hak suaranya tanpa dengan iming2 dari paslon tertentu,” ingat Syahrul.
Menurut mahasiswa Hubungan Internasional di salah satu Univ. di Rusia ini, bahwa di era digital ini Ge z juga harus mampu mengikuti perkembangan zaman misalnya paham tentang AI ( Artifisial Intelligent) . Tapi juga tidak buta politik serta peka terhadap lingkungannya.
Diketahui Nextage hingga sekarang sudah memiliki perwakakilan di 3 kota ( Jakarta, Bogor dan Yogjakarta). Program Seminggu sekali ada klas online dan offline diskusi untuk mengedukasi agar gen z itu berani bersuara, jangan terkesan melempem atau tidak kritis maka kami memberi ruang pada potensi2 gen z untuk bersuara sesuai hati nuraninya.

Terkait Edukasi politik pasca pelantikan Presiden dan wakil Presiden disini, tambah Syahrul, Gen z diharapkan turut serta mebantu mengawasi demokrasi di negara kita karena demokrasi adalah tanggung jawab kita semua.
Sebagai contoh kasus misalnya kami yang pernah mengikuti program pertukaran pelajar ke Rusia, “saya melihat demokrasi disana tidak ada karena jika ada yang bersuara dan demo mengkritik pemerintah ditangkap bahkan di penjara. Namun setelah saya balik ke Indonesia saya melihat jika anak2 mudanya terus terusan apatis terutama dalam politik maka siap2lah apa yang terjadi di Rusia bisa menimpa kita di Indonesia.”
Tapi saya lihat di Indonesia hingga saat ini masih bisa bersuara dan aman2 saja. Misalnya jika kita ingin mengkritisi suatu kebijakan pemerintah Nextage Power melalui digital campaign di media dan medsos serta kegiatan diskusi seperti ini. Apalagi saat ini ada yang bilang no viral no justice dan sebagai gen z kita harus bisa membedakan mana yang sifatnya kritik dan mana yang caci maki, kita harus objektif menilai.
“Saya berharap pada anak muda Gen Z untuk terus bergerak, bersuara dan menjadi agent of change di Indonesia sehingga tercapai Indonesia emas bukan Indonesia cemas,”pungkas Syahrul.
Dialog dan pertemuan anak-anak muda Gen Z Nextage Power ini menghadirkan narasumber Antaranya: Hokkop Situngkir (Founder IDNextleader foundation advisor for SDGs at KUN Humanity System) , Syahrul Khaidar Kamal (CEO & Founder Nextage Power), Aulia Pradipta P (Managing Director ID Next Leader) , Jenny Sari Winata (FPCI Indonesia Youth Democracy Forum Coordinator) dan Faiz Arsyad ( Wasekjen DPP KNPI ). Hrn
