Daftar Sembilan Naga
Oleh Masud HMN *)
Ada terbilang Sembilan Naga ekonomi Indonesia. Diasosiasikan naga karena berkuasa atau raja berpengaruh. Artinya orang yang berpengaruh di bidang ekonomi. Secara etimologi naga identik adalah bangsa yang menentukan dilautan atau samudera. Kalau dikaitkan dengan lagu Raja dilaut yang dinyanyikan artis Iyet Bustami dan Siti Nurhaliza ini identik dengan penguasa dilaut. Demikian makna secara bahasa.
Namun dalam artikel ini kita maknakan berdasarkan terminology penguasa ekonomi yang besar. Tedapat Sembilan nama yang kategori penguasa besar ekonomi Indonesia. Dalam konteks itulah maksud tulisan ini.
Penguasa ekonomi Indonesia diawali dengan penguasa rokok, makanan, perbankan, perhubungan atau transportasi dan sebagainya. Nama dari daftar dibawah ini kita susun secara acak. Daftar itu adalah perusahaan rokok jarum diiringi oleh perusahaan makanan seperti
Indofood, lalu perusahaan di bidang perbankan dan keuangan. Lalu dibidang tranportasi udara penerbangan, dan lain lain.
Pengusaha2 tersebut turun temurun bagaikan kerajaan. Sebagai catatan Sembilan penguasa ekonomi ini meguasai ekonomi Indonesia.
Yakni kira kira sepertiga ekonomi ada ditangan mereka. Amat besar dan berkuasa.
Mereka itu adalah Antony Salim, bidang makanan Indofood, Sofyan Wanandi perusahaan mobil, Suma Wijaya bidang perbankan keuangan, Rudi Kirana bidang trasportasi udara, Robet Budi Hartono, perusahaan rokok, Jacob Soetoyo bidang property, Selain itu James Riady bidang ritel, perhotelan, Edwin Surayawijaya, James Riady, Tomy Winata, Dato Sri Tahir, pengusaha Ansuransi Bidang kesehatan dsb.
Total jumlah mereka Sembilan orang yang Sering disebut sebagai naga Sembilan. Raja atau penguasa ekonomi Indonesia. Hal ini Dikarenakan hampir sepertiga perekonomian Indonesia berada dalam genggaman kekuasan mereka.
Menariknya, karena mereka pemain politik juga yang Konspirasi dengan penguasa. Berbasis yang mereka menentukan arah politik
pemerintahan dan kebijaksanaan nasional. Tidak berpartai politik tapi mendukung pada politik pemenang yang berkuasa. Mereka menjadi tidak langsung penguasa. Tetapi berkuasa dibelakang meja.
Terhadap hal itu politisi dan pejabat kita berposisi tidak bisa menjauh dari mereka. Sebab mereka itu bersama dengan penguasa menentukan setiap kebijakan yang ada..Yang demikian itu kita tidak bisa bersikap anti mereka.Pilihannya adalah pemerintahlah yang menentukan apa kemauan mereka. Padahal, Seyogyanya pemerintah itu harus pro kepada yang baik, bersih tanpa korupsi, Jadilah Indonesia yang berkemajuan !
Jakarta 27 Desember 2023
*)Doktor Masud HMN Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta