Connect with us


Teknologi

Menjadikan Indonesia Pemain Kendaraan Listrik Global

Jakarta, Melayutoday.com,- Optimis penerapan atau penggunaan kendaraan listrik di Indonesia akan terus melaju kencang jika ada dorongan yang kuat dari Pemerintah sebagai salah satu stake holder selain pihak swasta dan kesadaran dari masyarakat untuk memanfaatkan kendaraan yang ramah lingkungan tersebut.

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti menggelar Seminar Nasional bertajuk ” Mempersiapkan Indonesia Menuju Era Kendaraan Listrik yang Bersinergi dan Berkelanjutan” pada Selasa (28/5/2024) pagi di Auditorium Lt 7 ITL Trisakti, kawasan Kebon Nanas, Jakarta Timur berlangsung cukup antusias yang dihadiri ratusan mahasiswa, jajaran dosen dan rektorat, serta sejumlah nara sumber dari kemenhub, kemenperin, perusahaan dan sponsorship.

Melayutoday.com sempat mencatat kutipan- kutipan dari Keynote Speaker Yusuf Nugroho, ST MT, Kasubdit Tipe Kendaraan Bermotor Direktorat Sarana Transportasi Jalan Kementerian Perhubungan. Menurutnya, tentang keberadaan hadirnya kendaraan listrik, memelalui kebijakan- kebijakan transportasi terjangkau ini memang sudah menjadi amanah untuk pemda- pemda bahwa pemerintah memastikan setiap sarana kendaraan bermotor yang digunakan wajib memenuhi persyaratan teknis dan lainnya di daerah sesuai dengan standar regulasi yang ada di Indonesia dan bahkan yang ada di internasional.

“Kemenhub dan kemenperin sudah berpacu secara global agar program otomotif di Indonesia memiliki tingkat kompetitifnes yang baik di market global. Karena produk otomotif merupakan produk universal yang ada di seluruh dunia. Maka kita berada di single standart, di era single standart. Produk kita bisa digunakan oleh Eropah, China dan dibelahan dunia. Bisa kita bayangkan Persamaan ekosistem keamanan dan keterjangkauan,” jelas Yusuf.

Yusuf Nugroho, ST, MT, Kasubdit Tipe Kendaraan Bermotor Direktorat Sarana Transportasi Jalan Kementerian Perhubungan

Jangankan keamanan, tambah Yusuf, kalau kita melihat proses masukan seminar ini tadi yakni masalah keterjangkauan kembali lagi keterjangkauan dari sisi operasional tidak bisa dipungkiri bahwa satu Kwh mungkin bisa disetarakan dengan satu liter BBM dengan jarak tempuh yang mirip.

“Misalkan 1 liter BBM jarak tempuhnya 8 km 1 Kwh juga hampir sama bahkan bisa lebih. Produsennya. Harga 1 liter BBM sekarang anggap Rp. 13 ribu- Rp. 15 ribu, sedangkan 1 Kwh listrik harganya Rp. 2.100- Rp. 2.500. Itu signifikan mungkin bisa dikatakan gap atau persamaan antara 1 liter BBM dan 1 Kwh listrik ini konsumsi yang dibutuhkan sejalan dengan eskalasi rupiah,” kata Yusuf di depan ratusan Mahasiswa milenial.

Jadi Dia hanya mengungkapkan tentang kriteria penerapan kendaraan listrik, ini jauh lebih terjangkau untuk operasional. Sedangkan untuk investasi sambungnya, ini harus dilakukan satu kajian masing2 manajemennya yang memiliki kajian dan perspektif yang berbeda2 terhadap keputusan investasi apakah kendaraan konvensional atau motor listrik.

Dia memberi Contoh, saat ini SBKLU masih banyak di kota2 besar, tidak ada untuk inter urban karena kotanya masih kecil belum dilakukan secara masif. Jadi investasi kendaraan listrik digunakan untuk hybrid urban, sedang antar kotanya masih menggunakan kendaraan yang bisa menggunakan yang lain. Kebijakan2 itu menjadi pertimbangan.

Yusuf Nugroho setuju atas penggumaan kendaraan listrik dikembangkan pada kendaraan pribadi ataupun di kendaraan umum. “Pada prinsipnya dengan memanfaatkan kendaraan bermotor listrik maka siapa pun apakah kendaraan umum atau pribadi artinya turut serta membantu pemerintah dalam mengurangi kadar polutan yang beredar di lingkungan kita, sekaligus juga mengurangi subsidi karena konsumsi BBM yang sudah beralih ke konsumsi listrik. Berapa tingkat efesiensinya tergantung penggunaannya. Penerapan kendaraan listrik untuk kendaraan di daerah2 juga sudah dimulai apalagi antara pusat dan daerah sesungguhnya bersinergi dalam memanfaatkan kendaraan listrik,” pungkasnya pada sejumlah awak media. ( Harun).

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Teknologi