Connect with us


Uncategorized

Mengenal Lebih Jauh Abdul Mukti

Prof. Abdul Mukti

Mengenal lebih jauh Abdul Mukti

Oleh Masud HMN*)

Orang mengenal Abdul Mukti dia sekretaris Jenderal (sekjen ) pimpinan Pusat ( PP) Muhammadiyah. Seorang muda yang berpretasi intelektual mumpuni.

Hal demikian disebut relatif muda, lantaran pada usia 42 tahun ia sudah menyandang gelar Profesor (Prof), Gelar guru besar bidang pendidikan Islam dari Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kebijakan tersebut merupakan pilihan
menempatkannya menjadi guru besar mulai juli
2020 Berdasarkan Surat Keputsan (SK) Mendikbud no 6776/MPK/KP1/2020. Memang disitu tempat ia mengajar ‘ Nilai poin yang diperolehnya jadi Professor 1054,54, Padahal yang lazim bagi Guru Besar adalah seribu poin Berlaku mulai sejak tanggal 4 Juli 2020.

Selain Guru Besar ia juga menjabat sebagai Kepala Standar Mutu Nilai Pendidikan Nasional (SMPN) yang ia jabat hingga sekarang .Studi di Universitas Isalm (UIN) Wali Songo semarang selanjutnya Magister atau S 2 di UIN Sebelumnya. Ia tinggal di Semarang Jawa Tengah.
Abdul MUkti kelahiran Kudus Jawa Tengah, 2
Sepember 1968 Mengecap pendidikan S1 dan
melanjutkan S 2 di Unversitas Finder Of Australia.
Gelar doctor atau S3 diperolehnya di Universitaas Islam (UIN) J Syarif Hidayatullah Jakarta.


Penampilan yang sederhana dan aktifis itu Abdul Mukti amat komunikatif sekali. Dengan segala tingkatan orang, Bahasa yang sederhana menjadikan aura lembut dan penuh humoris jadi profile yang khas Abdul Mukti.


Dibidang politik birokrasi Mukti sempat ditawari
menjabat wakil Menteri Pendidikan Nasioanl dan ia menolakanya, lantaran ia lebih suka independent, tidak terikat dalam menyatakan pendapat.


Kelihatannya Abdul Mukti berpenampilan intelektual muda yang andal. Bidang politik pragmatis transformatif. Sesui dengan policy Muhammadiyah yang kurang suka frontal dengan kekuasaan. Yang sabar dan bekerja keras.

Misalnya hal ini mendapat kritikan dari kalangan
muda , yang mau blak’blakan dengan kekuasaan. Hasilnya menjadi oposisi terhadap kekuasaan atau pemerintah. Menjadi kontra produktif.
Kelihatan itu pada sistim pemilihan umum yang
proposionil ter-tutup dan proposianal terbuka
Muhamadiyah via Abdul Mukti sebagai Sekjen
Muhammadiyah memilih porporsioanal tertutup.

Bagi sang sekretris Jenderal hal demikian identic dengan Sistim tertutup ditentukan oleh ketua suara terbanyak dan terbuka ditentukan oleh suara terbanyak jua. Artinya sama dan esensinya tidak berbeda.


Penulis memandang sama dengan Abdul Mukti yang memihak kepada sistim pemilihan umum yang ada, dimana pemilihan Presiden ditentukan oleh Ketua umum partai. Ketimbang hanya debatable pemilihan umum system pemilihan Presiden terbuka manfaatnya kurang, sementara banyak hal perlu ditangani menunggu kita’.
Akhirnya kita mari berpikir intelektual dan
mumpuni untuk islam berkemajuan masa depan.

Kehadiran Pak Abdul Mukti menjadi perlu. Berfungsi menjelaskan masalah mana yang harus ditekuni kini dan esok. Kita berdoa semua berjalan sukses !


Jakrta 4 Mareit 2023


*) Masud HMN adalah Doktor Dosen Universitas
Muhammadiyah Prof Dr,Hamka (UHAMKA) Jakarta

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Uncategorized