Connect with us


Pendidikan

Menengok Transformasi Pendidikan Kita

Menengok Tranformasi Pendidikan

Ole Masud HMN*)

Tak bisa disangkal lagi bahwa dunia ini menghadapi hadirnya Inteligen Artificial (AI) dan growth mainset implementation ( GMI ). Hal itu semua merupakan sebuah tantangan berkaitan dengan bagaimana kondisi spiritual, rational dan perfomance untuk dapat menghadapi kedua hal yang dimaksud. Sebagai upaya tranformasi di bidang pendidikan terhadap AI dan GMI tersebut, maka kita perlu hadapi dengan nilai-nilai yang ada pada kita, itulah modal utama dalam mengantisipasinya.

Tentu saja ini bergantung pada kemampuan kita mengembangkan nilai-nilai tersebut. Seperti mengelaborasi system pertumbuhan tradisi.
Marilah kita pahami lebih dahulu definisi apa yang dimaksud Artifisial Inteligent (AI). Istilah itu berawal dari computer yang mencari solusi dari problem, Dari istilah computer itu lalu menjadi problem solving. Yaitu penyelesaian masalah.

Secara umum, Russel dan Norvig sependapat bahwa AI adalah acting (kerja dan Thinking) berpikir kerja mesin computer. John Mc Carcty yang dipangggilkan Bapak dari Artificial Inteligen mendefinisikan AI sebagai mesin kerja komputer. Yang dipakai manajemen untuk rumus solusi rational. (History filosophy).

Tokoh dari Filoshopy Artificial Inteligent itu meninggal pada 24 Oktober 2011 dalam usia 64 tahun. Dia itu disebut Bapaknya Artificial Inteligent (AI). Tokoh ini Lahir pada 4 Oktober 1927 di Boston, California Amerika Serikat` di Stanford, Amerika Seikat, Alumni Princenton Univesrity Amerika (Wipikipiade, 2023).

Terkait Tranformasi AI ini adalah salah satu dari perangkat manajemen prolem solving dimaksud. Menjadi popular dan banyak dipergunakan di berbagai bidang industri. Bahkan di dunia bisnis.

Demikianlah AI dipakai secara terminology. Sejak dunia pendidikan hingga ke dunia bisnis, AI Menjadi bagian dari revolusi perubahan dalam dunia manajemen, bisnis, industri teknilogi dan lain- lain.

Kembali pada perkembangan tradisi dunia pendidikan, ada lagi konsep yang dinamakan Growth Mainset Implementation ( GMI ). Kebijakan terkait sejauh mana pertumbuhan yang diukur dengan kriteria- kriteria tertetu. Misalnya, tranparancy dan tingkatan Bagaimana di lapangan sesudah kebijakan itu dibuat, Adakah memuaskan atau tidak?

Berdasarkan paparan diatas maka setidaknya ada ukuran yang dipakai. Dalam Artificial inteligent dan Grouwth Mainset Implementation ( GMI). Pertumbuhan implementasi. Yaitu nilai spiritual, rational and performance.

Dalam hal ini apakah Aspek spiritual sudah benar atau tidak, itu sudah memuaskan atau tidak. Begitu juga Aspek Performance adakah tercapai kepantasan atau tidak, Sementara aspek rational ukurannya apakah implementasi wajar atau tidak dalam mempertimbangkan ukuran implementasi pelaksanaan diatas kita rumuskan tradisi pedidikan itu.

Kita membangun satu tradisi baru. Islam berkemajuan.Tradisi pendidikan berangkat dari tiga aspek tadi yakni: aspek spiritual, aspek performace dan aspek rational, Menjadi penting tiga aspek itu di tinjau lagi. Baru ada kesimpulan tradisi pendidikan yang diharapkan. Satu tradisi pendidikan yang ideal berisikan niliai nilai islam Berkemajuan uintuk masa depan. Semoga.

Jakaat 7 December 2023

*)Masud HMN adalah Dosen Universitas
Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta,

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Pendidikan