Connect with us


Ragam Berita

Menelisik Lebih Jauh Visi- Misi IKAMA dalam Pemberdayaan Tretan Medure

Jakarta, Melayutoday.com,- Jika kita mendalami Visi misi Ikatan Keluarga Madura yang disingkat IKAMA sesuai Ad/Art, pertama2 menjaga Solidaritas, Kekompakan warga Madura. Lalu Membina, Melindungi dan Mengarahkan dengan semboyan “Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.”

Hal ini sangat sesuai dan tepat dalam menekankan falsafah Madura yaitu mengikuti atau berbakti kepada kedua orang tua, kepada guru2 kita yang telah mencerdaskan kita dan kepada pemerintah yang sah meski kita dibolehkan mengkritik tapi tidak boleh menghujat dan merendahkan karena siapapun yang terpilih jadi pemimpin ( Presiden) itu adalah simbol negara.

“Atau dalam bahasa Madura diungkapkan: “emak embuk, guruh, ratoh” = “Bapak ibu, guru dan pemerintah” itu harus tetap dilestarikan karena itu termasuk budaya falsafah Madura yang harus dijadikan pedoman hidup,” tandas Ahmad Fauzi Barong pada Melayutoday.com semalam.

Ya tentunya tujuan utamanya kata Ahmad Fauzi pedoman falsafah Madura tersebut mencakup bina lindung sejahtera, artinya membina, melindungi dan ikut mensejahterakan dengan mengarahkan kepada hal2 dan usaha2 yang baik.

“Kita menyaksilan atas kegigihan dan kerja keras masyarakat Madura itu tidak bisa diragukan lagi, karena 70 persen masyarakat Madura itu merantau bahkan diseluruh dunia itu ada orang Madura bukan saja di Indonesia.”

Misalnya kita lihat menurut data Penjual sate Madura itu di setiap pasar, setiap keramaian dan setiap kecamatan pasti ada satu orang penjual sate diseluruh Indonesia. Begitu juga Penjual Nasi bebek Madura, bubur kacang ijo Madura termasuk penjual minuman kapocino menjadi fenomena baru bagi 80 persen pedagang es (umkm) itu adalah warga Madura, 90 persen starling pedagang kopi keliling pakai sepeda di Jakarta itu juga warga Madura. Begitu ada Mall dan ruko didepannya ada UMKM orang Madura di Jakarta dan kota2 lain. Madura itu tetap terdepan dalam membangun kemandirian ekonomi.

“Sedangkan Program kerja DPW Ikama DKJ itu tiada lain bina lindung dan mensejahterakan dengan melindungi semua pedagang kaki lima yang ada di trotoar2 juga kami memberikan edukasi dan arahan agar tidak melanggar hukum atau perda. Sebab apapun aturan yang diberikan oleh pemerintah harus diikuti,” tutur Ahmaf Fauzi.

Namun demikian tambah Ahmad Fauzi, sekarang ini banyak pungli2 tapi kalau ada pembersihan mereka juga turut dibersihkan maka itulah yang menjadi konsen kita, kalau sampai ada pungli haruslah mereka tetap dilindungi jangan mereka dipungut namun tak dilindungi.

” Alhamdulillah Selaku ketua DPW Ikama Propinsi DKJ yang telah kami lakukan adalah mengajak saudara- saudara kita dari warga Madura yang selama ini hidupnya nomaden atau berpindah2 belum punya tempat tinggal untuk membeli bidang tanah agar tidak lagi jadi nomaden,” ajak H. Ahmad Fauzi Barong.

Dia menjelaskan, Sekarang sudah ada 157 KK dari warga Madura yang bekerja jadi pedagang mobil bekas yang ada di daerah jabodetabek itu berkonsentrasi membeli lahan di daerah Jonggol. Dan yang baru menempati dari 157 KK tersebut baru 14 KK.

“Kedepan program buat warga Madura pedagang mobil bekas onderdil mobil bekas yang ada di daerah Parung dan Bambu Apus ini, juga yang ada di Lebak Bulus dan Depok insyaAllah setelah kontrakan mereka habis akan pindah ke Jonggol.”

“Begitu juga bagi warga Madura yang berdagang lainnya seperti pelaku UMKM itu juga kita upayakan bagaimana nanti caranya rantai pasokan atau suplainya dari Koperasi Ikama tentu ada Madas Nusantara yang telah diberi tugas membangun komunikasi dengan semua elemen untuk bersatu bersama2 Berkoperasi sebagian sudah terlaksana,” pungkasnya. ( Harun).

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Ragam Berita