Jakarta Melayutoday.com,- Memang kami sangat berkepentingan untuk memastikan bahwa terkait dengan sektor kelautan dan perikanan khususnya bila kita berbicara tentang sumberdaya manusia ( SDM), tentunya bagaimana kita menyiapkan apakah SDM yang kita siapkan lewat pendidikan atau latihan itu semuanya memenuhi kebutuhan industri atau kebutuhan dari masyarakatnya.
Hal ini diutarakan Lily Aprilya Pregiwati PLT. Kepala Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM- KKP) usai mengisi acara Talkshow Frisheir Expo 2024 pada 17-19 Juli 2024 di JCC Senayan.
Menurut Lily Aprilya pada melayutoday.com, (18/7/2024) Mereka memutuskan bukan saja bersekolah di lembaga pendidikan perikanan, atau yang memutuskan bekerja disektor perikanan, tapi mereka juga akhirnya berpikir memutuskan bagaimana terjun di usaha perikanan.
Nah merespon kondisi seperti ini, kata Lily Aprilya kita perlu memikirkan bagaimana soal yang tekait dengan kurikulum, sertifikasi yang kita miliki sehingga kompetensi yang kita bangun matching dengan dunia industri. Begitu juga para pelaku usaha yang telah memulai kegiatan usahanya di masyarakat kita pastikan bahwa mereka juga perlu dibantu untuk meningkatkan skill atau kompetensi dalam rangka untuk meningkatkan kemampuannya supaya usahanya bisa berkembang.
Dia membeberkan bahwa di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sendiri memiliki 10 lembaga pendidikan setingkat Politeknik dengan 15 kampus di seluruh Indonesia. KKP juga memPunyai usaha sekolah perikanan menengah setara dengan SMK, maksudnya tenaga trampil.
“Kemudian untuk latihan bagi masyarakat kami punya lima lokasi di seluruh Indonesia yaitu Medan, Tegal, Banyuwangi, Bitung dan juga Ambon. Kami berharap tentunya dengan upaya yang terus kami lakukan dengan membangun sinergi atau mitmatch dengan industrinya sesuai kebutuhan,” kata Lily.
Bagaimana Pihak KKP menyediakan itu semua? Lily Aprilya menjelaskan terutama untuk kebutuhan dari sisi pendidikan, pelatihan dan kompetensi yang dibutuhkan oleh industri semuanya bisa dipersiapkan terkait dengan kurikulum dan bahan ajarnya.
“Kami sekarang akan melakukan terobosan sebab kita bicara fakta bukan kita bicara produk pangan yang seperti hilirnya itu produk akan tetapi sebenarnya kalau kita lihat ke hulunya itu bagaimana kita meyakini bahwa SDM yang berkompeten itulah yang bisa menyiapkan produk, ” tandas perempuan asal Jawa Timur ini.
Menurutnya, kita di Indonesia sekarang ini
Memandangnya bahwa produk2 budidaya atau hasil tangkap ikan2 itu baik diolah atau fresh sebenarnya bukan berhenti pada tataran hanya cukup untuk dikonsumsi dalam negeri saja. Karena produk perikanan Di Indonesia sekarang produknya sudah ada standar Nasional apalagi untuk tujuan ekspor ke luar negeri.
” Kami ingin memastikan kalau standar kompetensi nasional yang disiapkan KKP bersama Kemenaker dilakukan bersama. Kami dari KKP meyakini yang Standar Nasional Indonesia itu bisa dipenuhi,” kata Lily.
“Kedepan Kalau sudah bisa dipenuhi seperti itu maka kami nanti bisa tidak tergantung dari Kemenaker lagi dan kami akan bisa mengembangkan sendiri terkait kelembagaannya,” tambahnya.
Hal ini untuk memastikan program2 nya berjalan dengan bagus. Begitu juga terkait dengan ujian dari kompetensi orang2 yang kita siapkan untuk mengisi pasar kerja itu bisa kita lakukan sendiri termasuk daya saing di dunia internasional. ( Harun).