Memiliki Ilmu Pengetahuan
Oleh Masud HMN *)
Mencapai Negara maju salah satu syaratnya adalah harus memiliki ilmu pengetahuan serta menghormati guru. Bukan hanya punya pendapatan yang tinggi dan industry yang maju. Karenanya ada
keharusan dan kewajiban mencari ilmu untuk mendapatkannya.
Kewajiban memperolehnya terkait dengan guru. Adanya guru merupakan sarana mendapatkan ilmu. Maka dalam membangun lembaga pendidikan maka keberadaan guru menjadi urgen. Banyak Negara yang maju bukan lantaran ekonominya maju orang kaya saja.
Mari kita contoh pelajaran sejarah yakni Jepang menjadi Negara yang maju, adalah karena warga Negara Jepang rajin mencari ilmu. Ketika Jepang kalah perang dari Amerika dengan Bom Atom dikota Hiroshima dan Nagasaki colaps. Karena banyak warga Negara yang mati, maka yang ditanya adalah Apakah guru masih ada ? Nasib guru bagaimana apakah guru masih ada.
Jawaban pertanyaan demikian dimaksudkan pentingnya agar guru itu berfungsi untuk mengajarkan ilmu pengetahuan. Ini di buktikan, meskipun Jepang kalah oleh sekutu tapi ia bangkit kembali.
Mencari ilmu dengan memfungsikan guru. Untuk mengajar dan
mencderdaskan Guru adalah babul ilmi (gerbang Ilmu), mecontoh bangsa Jepang . Guru guru mengajarkan ilmu . Bangsa negeri Sakura untuk bangkit kembali. Bangsa yang berilmu adalah bangsa yang tinggi diantara bangsa yang lain.
Ajaran Islam mengatan “yang berilmu ditinggikan beberapa derajat”. Jadi warga Negara hendaklah berilmu. Petunjuk lain menyatakan “ kalau ingin berbahagia di dunia, hendaklah berilmu. Kalau ingin berbahagia diahirat hendaklah berilmu, jika mau bahagia didunia dan akhirat hendaklah berilmu “. Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya ilmu. Untuk hidup berbahagia dunia dan akhirat haruslan berilmu pengetahuan.
Tidak salah menyimpulkan kalau mau berilmu rajinlah belajar. Dari membaca buku belajar bisa kita memperoleh ilmu. Dari Penelitian dan belajar dari guru juga bisa memperoleh ilmu.
Kembali kepada Babul ilmu atau pintu ilmu setidaknya ada tiga. Pertama, guru. Kedua, membaca buku. Ketiga, melakukan penelitian. Ketiga hal itu menjadi penting dalam babul ilmu. Persoalannya adalah adakah guru yang cukup. Berapa jumlah buku dan berapa jam sehari
waktu membaca. Pertanyaan berikutnya berapa banyak penelitian dan apa saja penlitian yang dilakukan?
Pada akhirnya, kita harus memiliki ilmu dan berupaya mendapatkannya. Karena itu kita menghormati guru. Dari gurulah kita mencapai masa depan. Sekali lagi memiliki ilmu.
Jakarta 26 Nopember 2023
*) Doktor Masud HMN adalah Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta