Connect with us


Politik

Mantan PM Malaysia Divonis 12 Tahun Penjara

Mantan PM Malaysia Divonis 12 Tahun Penjara

Oleh: Dr. Mas’ud HMN*)

Tanggal 23 Agustus 2022 keluar putusan Mahkamah Malaysia 12 Tahun penjara terhadap Najib Razak. Ia  dinyatakan bersalah korupsi uang Investasi  Development Berhad ( IMBD ),Hal itu dinyatakan oleh
Hakim Ketua Mahkamah Malaysia MaimunTuan Mat  atas nama lima hakim lainnya. Berita itu disiarkan kantor berita Perancis . Dilansir dan disiarkan oleh media didunia. Hingga media intersioanal mengetahui( AFF 23 Agustus 2022).

Betapa juga kita merasa tidak enak dan benci pada kesalahan Najib Razak (69) ,tetapi kita boleh tidak
adil. Yang adil dan Meringankannya tetap diperlukan. Pembicaraan tentang Vonis Perdana Menteri banyak juga variasinya. Bukan apa apa tetapi lebih kepada posisi dia sebagai seorang putra pendiri Negara Malaysia yang kesohor. Ada tokoh jadi bapak Malaysia yaitu Tengku Abdurahman Putera , Tengku Abdul Razak dan Tengku Husin Onn dan lainya.

Pendapat itu berkisar tentang seimbangkah vonis 12 tahun penjara kepadanya. Yang pendapatnya formal
hukum akan berpendapat itu sudah benar. Hukum tidak mempersoalkan dia anak siapa sama dimata hukum.
Sementara yang berpendapat tidak semata mata letteriijk. Masih ada pertimbangan lain setidak tidaknya yang meringankan. Salah tetap bersalah karena dalil hukum tegakkan hukum meskipun langit akan runtuh.

Seperti sama kita ketahui bahwa Najib Razak mantan Perdana Menteri Malaysia divonis perkara 12 tahun
oleh Mahkamah Tinggi Malaysia Yang bersangkutan dinyatakan bersalah dalam kasus korupsi semasa ia
menjabat Perdana Menteri Malaysia priode 1999 sampai dengan 2013. Putera Tengku Abdul Razak pendiri Negara Malaysia yang merdeka dari Inggris tahun 1957 .

Sang PM tersebut adalah Perdana Menteri sebagai mewaklili partai Melayu Malaysia (UMNO) , Ia pengganti Abdullah Badawi yang berhenti 3 April tahun 2019 Penerus Perdana Menteri sebelumnya yaitu Abdulah
Ahmad Badawi ia merupakan kepala Pemrintahan ke 6 Mempunyai inti program dalam pemerintahannya
sumber tenaga insani. Berhenti karena partai Kebangsaan Melayu (UMNO) ditewaskan oleh Pakatan Harapan (PH) Partai oposisi dan Pribumi Bersatu pimpinan Anwar Ibrahim dan Mahathir Mohamad tahun 2013, PM Najib Razak kini punya tiga anak.

Berikutnya adalah Mahathir Muhamad dengan janji separoh jalan dan separonya lagi Anwar Ibrahim. Disepakati dengan perjanjian yaitu separoh  waktu antara Mahatir muhamad Partai Pribumi Bersatu dengan Pakatan Harapa (PH) Anwar Ibrahim. Meski kemenangan berdua tapi yang banyak kursi dan dukungan adalah PH partai Anwar Ibrahim. Partai UMNO dibawah pimpinan Najib Razak dikalahkan. Lalu menjadi partai oposisi yang dilemma bergandengan tangan dengan Mahatir dan Anwar Ibrahim sesama dari unsur etnis Melayu. Dari dilemma etnis Melayu berubah menjadi UMNO dilemma.

Dalam era itulah gontok- gontokan etnis Melayu dan dipersalahkan Najib Razak selama dalam membawa orang mengemudikan UMNO. Klimaksnya terjadilah lompat partai atau berpindah partai. Terjadilah ketidak stabilan politik di Malaysia. Sebagai contoh dalam era empat tahun ini yakni periode 2019 sampai dengan sekarang sudah 3 pemerintahan dengan tiga Perdana menteri.Yaitu Mahathir Muhamad. Lalu Mahyudidin Usman dan Ismail Yacob . Pertanda tidak stabilnya politik di Malaysia.Dalam era ketidakstabilan politik itulah Najib Razak dijatuhkan dan dipersalahkan. Dua kesalahan inilah yang ditimpakan sehingga Najib Razak tidak berdaya. Kawan Najib Razak pun beralih haluan.

Kesimpulan itu mepersalahkan yang berkuasa sehingga terjadilah rasuah atau korupsi. Kita sependapat dengan kesimpulan tersebut. Dan Najib Razak harus memikul tagnggung jawab telah melakukan rasuah uang negara.

Demikianlah yang terjadi di Malaysia kini. Najib Razak ditimpakan salah melanggar aturan uang Negara. Lantaran itu harus masuk penjara.Tidak yang meringankan. Semua memberatkan karena kesalahan. Kita berpendapat ia bersalah namun tidak semua yang ia ketahui. Dibelakang baru diketahuinya.

Karena itu kita berpendapat Najib Razak adalah putera seorang pendiri Negara Malaysia yang bisa bersalah. Haruslah diberi keringanan atas kesalahan manusia biasa yang tidak sengaja dan yang tidak diketahui. Semua orang bisa bersalah. Itu saja !

*) Dr. Mas’ud HMN adalah Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA)
Jakarta

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Politik