Jakarta, Melayutoday.com,- Laksamana Pertama Purn. TNI Fitri Hadi menghadiri Deklarasi dan Pengukuhan Relawan JAGA ANIES di Aula Gedung Akademi Bela Negara Nasdem kawasan Pancoran Timur, Jaksel, Minggu ( 27/8/2023). Usai menjadi salah seorang pembicara dalam dialog kebangsaan Jenderal purnawirawan AL bintang satu ini mengungkapkan kepada awak media terkait kondisi bangsa dan negara saat ini.
Kepada sejumlah media Fitri Hadi menegaskan bshwa kehadirannya adalah untuk memperkuat dan mensuport para relawan JAGA ANIES. ” Kami hadir untuk mempetkuat relawan Anies Baswedan, baik dari sipil maupun militer, kami dari eks militer menyadari perubahan itu tidak bisa ditunda lagi, karena belum ada ceritanya di Indonesia orang mati karena kelaparan Sekarang karena kemiskinan. Ini yang harus kita perbaiki dan kita atasi.”
” Harapan dalam kondisi seperti ini Pak Anies Baswedan adalah tokoh perubahan yang cukup menjanjikan untuk mengatasi hal ini dibandingkan kandidat-kandidat capres lainnya. Kenapa sosok Anies yang cukup menjanjikan? Karena pertama, dalam aspek keimanannya, saya sebagai muslim Pak Anies tak diragukan lagi dalam soal keimanannya. Kedua, dia sosok Intelektual yang juga tak diragukan lagi. Ketiga, pengalaman kepemimpinan selama menjadi Gubernur Di DKI Jakarta, bukti dan fakta yang tidak bisa terbantahkan beliau juga berhasil menata Jakarta, walaupun ada pihak yang ingin mengaburkan fakta yang telah dikerjakan Pak Anies, seperti: JIS dan yang kecil jalur untuk pengendara sepeda dll ” tegad Fitri Hadi.
Ia mengakui bahwa Konsep Pak Anies yang setuju tentang subsidi mobi listrik itu betul yaitu subsidi untuk rakyat bukan untuk elit dan pejabat. Menghiidupkan swasembada pertanian dll.
“Saya berpendapat untuk proyek- proyek Pemerintah Jokowi yang harus diaudit, saya setuju dengan pendapat Pak Anies yang tidak semua proyek harus dibongkar tapi yang pertama harus diaudit lebih dulu, nanti kalau tidak menenuhi aturan yang ada harus kita hentikan. Menurut pandangan Saya dan saya sudah menulis bahwa rencana Pembangunan IKN itu tidak patut diteruskan dengan alasan; Pertama, Jakarta itu terlalu mahal untuk kita tinggal, Jakarta berasal dari nama Jayakarta yang dukunya bernama Batavia, bagaimana sejarah perjuangan masa lalu sejak jaman sebelum kemerdekaan yang bernama Fatahillah atau Falatehan, dialah yang membebaskan Batavia dari Portugis. Sekarang dengan begitu saja kita mau tinggalkan dengan alasan yang tidak jelas. Saya katakan rencana perpindahan ibukota gak jelas, kalau dengan alasan pemanasan global, lantas setelah pindah ibu kota masalah penanasan global jadi selesai? Bagaimana dengan rayatnya alakah ikut dipindahin? Seharusnya cara berpikirnya begitu kalau alasan pemanasan global rakyat akan tenggelam,” pungkas Fitri Hadi sembari melontarkan beberapa pertanyaan. ( Harun).