Connect with us


Opini

Keunggulan Bangsa Melayu

Keunggulan Melayu

Oleh Masud HMN*)

Ada ungkapan Melayu yang menggambarkan kehebatan, keunggulan. Menjadi pride, kepercayaan pada diri putra Melayu; Hingga
menimbulkan semangat tak mau kalah dengan yang lain.

Hal ini diungkapkan pula dalalm istilah:
“Takkan Melayu hilang di bumi.” Petuah Hang Tuah. Bahkan symbol buah-,buahannya seperti pisangnya emas, belimbing besi, sayurnya paku. Dijadikan simbolik kehebatan, keunggulan dan kemampuan putra asal Melayu, Seperti kebanggaan dirinya menjadi lambang Jerman dalam dbangsairinya. Ia meyakini putra putri Jerman adalah derajat yang tinggi. Orang Jerman merasa suku bangsa adalah super dari pada suku lainnya di Eropah. Hal itu pernah dipakai Hitler dalam perang dunia II menjadi semangat tentara Jerman. Hingga pasukan Jerman hebat.

Ketimbang serdadu Eropah. Hasilnya sampai hampir Jerman dapat mengalahkan Rusia. Pasukan Rusia yang besar dan modern era perang dunia II .Tak sampai menang, karena datangnya iklim yaitu hujan es yang menghalangi kendaraan.

Dalam ilmu psikologi ini namanya superego. Merasa lebih dari yang lain; Identik dengan superiority. Kalau berlebih- lebihan menjadikan mereka yang lain Kembali terhadap bangsa Melayu, itulah yang terjadi.Yang disebut dengan Fenomena super Melayu dalam partai yang didominasi oleh Melayu. Harus orang Melayu. Harus partainya Melayu.


Selanjutnya apa yang terjadi Membesarkan partai tanpa nilai tiada diiringi nilai. Partai orang Melyu yaitu UMNO Malaysia mencerminkan yang
demikian.Berantakan orang Melayu. Berkonflik sesama. Itulah kata Ali bin Abi Thalib ego tidak disirami dengan cinta, Menjadi hilang rasa kemanuasianannya, nilai. Rasa tak ada yang lebih hebat. Padahal kehebatan keunggulan ada batasnya. Hebatnya ada limit, dimana kekotoran super ego harus disirami. Kekotorannya harus dibersihkan. Mengendalikan super ego adalah keharusan.Yang sejatinya Keunggulan Melayu adalah mengendalikan super ego itu senndiri.

Jakarta, 25 Agustus 2O23

Masud HMN adalah Doktor dan Dosen
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) Jakarta.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Opini