Jakarya, Melayutoday.com,- Ketersediaan SPKLU ( Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) sebagai satu kesatuan dalam upaya menggunakan kendaraan bersih sehingga Pasar kendaraan bersih yang kian meningkat diperlukan sinergi kerja sama antara pemerintah, pelaku industry dan ekosistem kendaraan listrik / bersih/ ramah lingkungan/ green
(bagaimana peran pemerintah dalam memanfaatkan kendaraan bermotor listrik ini sebagai salah Satu yang favorit di masyarakat).
Demikian diungkapkan Anthony Utomo, Head of Energy Transition Program Deputy Lead of Kadin Net Zero Hub saat menjadi pembicara Seminar Nasional ITL Trisakti, 28/5/2024.
Dia berpandangan mempercepat Ekosistem Kendaraan Listrik juga perlu diiringi dengan
Perkembangan Infrastruktur SPKLU ( Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) di Indonesia. Hingga Mei 2024 terdpaat 1370 unit stasiun pengiasian kendaraan listrik umum.
Menurutnya, Manfaat dan dampak positif dengan pengembangan SPKLU tersebut yaitu:
1. Mendorong percepatan adopsi kendaraan listrk sebagai Pembuka lapangan kerja baru, sekitar 150.000 lapangan pekerjaan baru untuk 30.000 SPKLU.
2. Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan meningkatkan ketahanan nasional.
3. Standarisasi kualitas SPKLU di Indonesia
Menurut dia, Peluang, Tantangan dan Hambatan Perkembangan SPKLU di Indonesia adalah, Peluang ; Banyaknya populasi kendaraan di Indoensia Mendorong pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia, meciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan daerah. Sedangkan Hambatan SPKLU : biaya awal investasi masih tergolong tinggi.
Potensi Bisnis dan Peluang SPKLU : membuka peluang diversikasi model bisnis seperti layanan pengisian daya cepat, penyewaan baterai serta layanan pendukung seperti mini market, kafe, rest area, parkir dll. Begitu juga peluang bisnis SPKLU Melahirkan peluang kerjasama dengan pemerintah.
Anthony Utomo mengungkapkan tentang Strategi dan solusi mempercepat pembangunan SPKLU :
Memperkuat dan memperluas jaringan listrik di daerah, Inovasi Teknologi Terkini SPKLU dengan
Tujuan Megembangkan infrastruktur SPKLU yang menawarkan pengalaman seamless bagi pengendara.
-Seharusnya perusahaan lebih dahulu mendapat tekanan tertentu, namun ada 3 hal menjadi barrier (CSO masih lumayan mahal, infrasturtuktur yang belum memadai, keterpahaman mengenai pengelolaan ).
“DKT SPKLU, saat terjadi insiden siapa yang akan menanagani akan hal ini, adanya metode fire blanked, seiring bertambahnya varians dalam ekosistem transportasi dan logisitik seharusnya bertambah juga varians dalam penanganan. PLN
mengalami over survey di siang hari,” jelas Anthony.
Terkait hal ini, Anthony menguraikan, Memang Harus ada kejelasan terhadap penertiban- penertiban SPKLU 2 salah yang tidak berijin, karena ini akan merugikan masyarakat yang salah satunya dari tarif yang dikenakan itu sudah ada aturan2 yang mengatur.
“Dan kalau SPKLU yang tidak berijin ini mereka modusnya macam- macam bisa menyewakan maktim dll padahal itu sebetulnya tidak diberi ijin yang berlaku oleh kementerian terkait. Jadi saya kira penertiban-penertiban ini penting karena aturan untuk orang bisa ber- SKPLU itu juga ada tahapannya dan ada kendali serta kontrol dari pemerintah juga,” tambah Anthony.
“Pada saat itu sudah bisa dilaksanakan dengan baik, tentu juga kita berharap ada inisiasi dari pemerintah contohnya: ijin lokasi- lokasi yang mau dipasang atau ada dorongan penggunanya banyak. Di pemerintah sendiri kan sdh ada surat edaran2 untuk menggunakan kendaraan listrik. Namun Hingga sekarang kami amati masih belum optimal, mungkin karena sosialisasinya atau membutuhkan waktu transisi untuk ke kendaraan bersih. Nah kalau ini sudah hadir, sudah bisa membantu supaya orang- orang pelaku SPKLU ini menggunakannya karena saya yakin mereka melakukan pengisian,” pungkas Anthony. ( Harun).