Connect with us


Nasional

Institute Madani Nusantara (IMN) Gelar Seminar Kebangsaan Dihadiri Ribuan Guru Besar dan Cendekiawan

Institute Madani Nusantara ( IMN) Gelar Seminar Kebangsaan Dihadiri 1600 Peserta

Jakarta – Institute Madani Nusantara ( IMN) menggelar Seminar Kebangsaan yang mengusung tema “Penguatan Peradaban Menyongsong Indonesia Emas 2045″ Bersama 1000 Guru Besar, Rektor, dan Cendekiawan Se-Indonesia” ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2023.

Acara yang berlangsung Sabtu (30/9/2023) di hotel Bidakara, Kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan tersebut menyedot perhatian banyak para akademisi yang hadir.

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto selaku keynote speaker menegaskan bahwa kehidupan negara demokrasi yang dicita-citakan oleh pendiri bangsa kita adalah negara yang berkedaulatan rakyat, dimana rakyat menentukan masa depannya sendiri. Makanya diperlukan persatuan dan kesatuan yang kuat.

Terkait kehidupan Ekonomi rakyat, Putera Begawan ekonomi Prof. Soemitro Djoyohadikusumo ini, mengungkapkan, menurut saya prinsip-prinsip ekonomi harus berdasarkan Pancasila, yakni berdasarkan asas-asas religius. “Berarti ajaran keserakahan tidak cocok sama kita. Yang lemah harus kita angkat, yang kuat membantu yang lemah,” kata Menhan.

“Selain itu ekonomi kita harus mewujudkan persatuan nasional. Satu untuk semua, semua untuk satu. Ekonomi yang berpihak kepada kepentingan nasional dan kerakyatan. Harus ada keberpihakan kepada yang lemah dan miskin. Serta ekonomi yang harus menuju keadilan sosial,” imbuh Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra.

Direktur IMN Prof Dr Nanat Fatah Nasir mengatakan, kita patut bersyukur kehadirat Allah SWT setelah 78 tahun kita merdeka bangsa kita telah merasakan keberhasilan di berbagai sektor sosial ekonomi dan budaya meski belum sempurna karena kekurangan mesti ada. Namun yang perlu disyukuri juga bangsa ini membuahkan karya besar secara kolektif dari tokoh tokoh bangsa mulai dari Bung Karno Soeharto, Habibie Gus Dur, Megawati, Sby sampai Jokowi.

Menurut Natsir, Di bidang politik kita telah sukses melakukan pileg dan pilpres selama lima kali tidak ada hambatan yang berarti. Tokoh tokoh dunia memuji kita, misalnya Presiden Obama, yang memuji bangsa kita sebagai tiga negara demokrasi terbesar dunia setelah Amerika dan India. Begitu juga dengan pengakuan Hillary Clinton dan Jimmy Carter.

“Ini menepis pandangan tesis salah seorang profesor dari Havard University yang mengatakan demokrasi di Indonesia tidak mungkin berhasil karena mayoritas muslim karena kiblatnya negara- negara Arab. Tapi ternyata justru demokrasi di Indonesia berhasil, dan itu semua kata Hillary Clinton umat Islam mampu menyandingkan antara demokrasi, Islam dan perubahan sosial. Jadi disini tesis Huntington terbantah,” jelas Natsir bersemangat.

“Kita sengaja melibatkan ribuan profesor, rektor dan cendekiawan agar seminar ini dapat menghasilkan berbagai solusi sekaligus rekomendasi untuk Indonesia di masa depan,” ujar mantan Presidium ICMI dan Rektor UIN Bandung ini. ( Harun).

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Nasional