Connect with us


Opini

Goyang Gemoy Prabowo

Prabowo Subianto Berjoged Gemoy

Oleh Masud HMN*)

Gaya anak muda tidak suka selalu serius. Terkadang perlu bercanda menggunakan bahasa gaul, terkadang menari atau berjoged.
Demikianlah lingkungan anak muda yang berbeda dengan orang yang sudah berumur. Berada dikalangan demikian mau tidak mau kita perlu mengikuti arus. Pada event kompanye dimana banyak anak muda sikap gaul terkadang harus ditonjolkan.

Mengggunakan komunikasi bahasa gaul, menari dan berjoged apalagi joget gemoy rasanya perlu dilakukan. Agaknya itulah yang terjadi pada Prabowo Subianto, Ketum Gerinda dan Capres 02. Maka kala ia datang dalam kerumunan anak muda iapun terlibat. Menari menyanyi dan berjoged gemoy.

Hal ini Identik juga waktu ada dalam masyarakat Melayu yang gemar berbahasa dengan pantun, maka bahasa itu dilakukan. Seperti pantun kalau ada sumur diladang bolehlah kita menompang’ mandi . Kalau ada umur panjang bolehlah kita menjadi calon Presiden lagi “.


Begitu Prabowo bepantun pula untuk menyatakan niatnya. Sukseskah dia dalam menyesuaikan diri itu dengan lingkungan anak muda? maka kita menjawab sukses. Meski bukan dunianya dia joged- berjoged gemoy, berpantun dan berpantun. Karena Dunianya adalah militer bukan dunia seni. Ia lakukan mungkin untuk sekadar adaptasi apalagi mau menggaet suara anak muda milenial. Keberhasilan itu bukan tidak masalah bagi kandidat dan pihak lain. Seumpama Megawati Sukarnoputeri Ketum PDIP yang notabene pendukung calon
nomor tiga [ Ganjar- Mahfud] tidak suka dengan cara itu.

Yang tidak disenangi bukan gayanya, tapi mimiknya yang jelas tidak suka menyatakan tak sukanya dengan kata bahwa telah terjadi kelompok oligarki bergabung dengan kekuatannya. Kekuatan orde baru
bersama dengan kekuatan oligarki. Tuduhan odrde baru dan oligarki telah diarahkan ke kubu Prabowo oleh Megawati Sukanroputeri. Orde baru dan oligarki amat melemahkan kubu nomor dua itu.


Bagi masyarakat rendah literasi dan awam politik yang merupakan kelompok pemilih mungkin tidak soal tuduh menuduh itu sepanjang mencari kemenangan. Yang penting menang. Lantas dimana pentingnya penghidmatan kepada Negara? itu benar benar atau palsu? Bukan manis dimulut pahit dihati . Bukan hanya menang pada kampanye tapi juga menang dalam melaksanakan janji kampanye.

Adanya Prabowo Subianto nampaknya santai saja, dia memasuki arena anak muda. Yang tidak suka terlalu sikap serius. Namun mengurus negara dengan 280 juta penduduk Itu harus serius. Bukan selesai dengan joget gemoy.

Jakarta 2 Desember 2023

*) Masud HMN adalah Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka[UHAMKA] Jakarta.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Opini