Oleh: M. Harun*)
Mempertegas kembali substansi dari Narasi, Visi dan aksi Perubahan untuk saat ini saya pikir cukup penting. Sejak Anies Rasyid Baswedan diusung menjadi Capres oleh Nasdem, partai politik pertama yang menggaungkan isu dan narasi perubahan. Namun setelah MK memutuskan 02 menang pilpres 2024, Nasdem partai pertama yang menggelar karpet merah pada pasangan yang dinyatakan menang tersebut. Artinya, narasi perubahan yang disematkan pada koalisi AMIN mengalami kekacauan karena Nasdem yang membawa bendera perubahan berputar haluan ke kubu yang mengusung keberlanjutan. Detik detik terakhir diikuti oleh Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) yang juga menggelar karpet merah bagi 02. Kini tinggal satu partai, yakni PKS yang belum secara jelas mau merapat ke koalisi 02 atau tetap berada di luar pemerintahan. Para relawan dan pendukung setia koalisi AMIN seolah dibiarkan berjalan sendirian ditengah belantara politik yang tidak lagi memperhatikan narasi dan visi awal perubahan yang dijadikan brand image saat mengkampanyekan koaliasi AMIN.
Bahkan, dalam suatu kesempatan halal bi halal di padepokan Antasari Cilandak Jakarta Selatan, tokoh sekakiber Said Didu mengatakan dengan suara lantang bahwa dirinya tidak lagi ada seseorangpun yang bisa dipercaya dalam kondisi saat ini terkecuali karena persahabatan. Saya memahami apa yang ada dibenak Bang Said, dia merasa sendirian melihat dan menyaksikan partai2 politik yang bermain akrobat. Penafsiran saya terhadap sikap Bang Said setelah keputusan MK yang menolak semua permohonan 01 dan 03. Bahkan partai2 politik yang awalnya bersama AMIN satu persatu hengkang meninggalkannya.
Mungkin bisa jadi penafsiran saya ini adalah salah terhadap sikap Bang Said. Namun rasa kebatinan saya Bang Said merupakan sosok pejuang perubahan di tengah gelombang politik yang dibekingi para oligarkis, pemilu brutal dan pilpres curang.
Sementara itu Pejuang perubahan adalah pejuang ide dan nilai yang tidak sekadar berjangka lima tahunan. Lima tahun hanya bagian dari proses perjuangan perubahan tersebut tapi perjuangan etika dan moral menuju tegaknya keadilan, konstitusi, hukum, demokrasi dan etika moral dalam kehidupan kemasyarakatan, berbangsa dan bernegara masih terus relevan dari generasi ke generasi. Bahkan akan melampaui generasi emas yang dicanangka 2045.
Oleh karena itu, tanpa panjang kalam dan qolam di tulisan artikel ini Forum Politik Akal Sehat ( FPAS ) muncul ide orisinil untuk mengingatkan dan menyatukan para pejuang perubahan seantero tanah air , yaitu mengusulkan pemberian ” The Man Of Change Award 2024″ kepada sosok yang menurut kami menginspirasi terutama saat Pilpres 2024 yaitu: Bapak Anies Rasyid Baswedan. Menurut penilaian FPAS, beliau adalah sosok yang tepat dan layak karena memiliki karakter perubahan untuk masyarakat, bangsa dan negara kita yang dimulai sejak beliau masih muda, saat menjabat Gubernur Propinsi DKI Jakarta, dan saat beliau menjadi Capres 2024.
Semua dinamika yang dilalui dalam perjalanan Anies Rasyid Baswedan beserta dinamika sejarahnya telah tercatat hingga saat ini. Dan ide Pemberian ” The Man Of Change Award 2024″ bagi beliau adalah memiliki rangking penilaian tersendiri bagi kami, antaranya karena konsistensinya berada di jalur perubahan. Semoga Pak Anies sehat selalu dan kami terus setia bersamanya. InsyaAllah.
*) Penulis, M.Harun, Kornas Forum Politik Akal Sehat [ FPAS ].