Di Balik Kesulitan Ada Kemudahan
Oleh Masud HMN*)
Adanya ajaran Islam tentang sabar , tak mudah
menyerah, perlu dipahami dan dilakukan.
Lantaran banyaknya orang yang menyerah
putus asa. Bukankah putus asa adalah dosa ?
Ada ajaran yang harus dipahami. Ungkapan itu
seperti dalam ayat yang Bunyinya ‘innama al ursi yusra “. Yang makna terjemah bebasnya dibalik
kesulitan ada kemudahan.
Maka bukanlah kesulitan itu menjadi momok
yang menakutkan saja. Paling tidak ada dua
faktor alasannya.Sebab kusulitan itu ada
dibaliknya. Yaitu kemudahan, hingga janganlah
kesulitan semata mata.Pertama, pendapat dari Doktor Manzoor Alam dari New Deli India, ia menulis artikel topik tersebut dan dimuat dalam online Melayu Today 3 tahun lalu. Isinya
memgemukakan tinjauan bagaimana memandang kesulitan dalam kehidupan. Seperti yang dikutip diatas janganlah menyimpulkan sulitnya semata.
Ia saya kenal alumni dari Oligarh University ,
Fakultas ekonomi di India bagian utara. University Islam yang sebaya dengan Al Azhar University Mesir. Kini kegiatannya mengelola sebuah Non Govermentl Organisation (NGO) dalam pemikiran Islam, berupa penerbitan buku, seminar seminar dan lain lain. Lembaga itu cukup terkenal dalam membukukan pikiran tokoh tokoh besar. Antara lain tokoh dunia. Yang dari orang Indonesia adalah Mohmad Natsir.
Diuraikan secara panjang lebar, tentang kontribusinya terhadap Islam. Perjuangannya dan sejarah hidupnya. Tentu berguna bagi orang dibelakangnya. Dipublikasikan oleh penerbit dibawah lembaga NGO 0bjective Studies New Delhi, India. Juga terdapat sumbangan tulisan dari mantan wakil Presiden Indonesia Yusuf Kala. Beberapa orang intelektual dari Indonesia antara laln Fadli Zon, Adian Husaini Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Demikian alasan kutipan Manzoor Alam.
Faktor Kedua, Pendapat Ibnul Qayim. Kalau
kita mengutip gagasan didalamnya, identik
dengan Ibnu Qayyim dalam pikiranya yang
berpendapat dibalik kesulitan ada kelapangan.
“Kelezatan dan kegembiraan itu disesuaikan.
Antara beratnya perjuangan. Orang tidak akan
gembira bagi orang tidak susah”. Ibnu Qayim seorang pemkir Islam abad lalu . Ini dikutip dari
buku yang berjudul Miftah Darus saadah. Pokoknya hidup itu berjuang.Bila ada kesulitan
terimalah dengan sabar, sebab dibalik kesusahan akan ada kelapangan.Jangan berhenti tangan berkayuh, artinya jangan putus asa.
Maka tekanan pada ayat diatas berjuang janganlah setengah setengah. Cepat patah semangat dan putus asa. Tetaplah berupaya dengan gigih dan sabar. Alangkah fundamentalnya ajaran ini. Bagi semua orang sadar bahwa mencapi sesuatu haruslah mempunyai tekad sungguh sungguh. Agar tercapai cita cita .
Dengan demikian maka marilah kita pahami
ajaran Islam dimaksud. Bahwa berjuang untuk
mencapai cita cita, bukanlah kesulitan semata.
Dibalik kesulitan ada kemudahan. Berakit rakit ke hulu berenang renang ketepian. Bersakit sakit dahulu bersenang senang kemudian.Ungkapan pepatah kuno.
Jakarta 27 May 2024
Dr Masud HMN Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA)
Jakarta.