Jakarta, Melayutoday.com,-Bekerjasama dengan Perpusnas dan PBK akan diselenggarakan Pameran Tunggal 50 Judul Buku hasil karya tulis Chappy Hakim. Pameran Tunggal penulis buku ini selain akan memamerkan 50 judul buku tulisan Chappy Hakim, juga akan dipamerkan buku tulisan isteri dan ke 2 anakdan mantunya. Dari ke limapuluh judul buku yang dipamerkan sebagian besar berisi ulasan, analisis dan pemikiran berkait masalah kedirgantaraan dan pertahanan negara. Sisanya terdiri dari tulisan mengenai kepemimpinan dan Humaniora.
Chappy Hakim lahir di Jogyakarta 17 Desember 1947 adalah Kepala Staf Angkatan Udara Republik Indonesia tahun 2002 — 2005. Masa penugasannya sebagai KSAU selain
penuh kehebohan proses pengadaan pesawat Sukhoi yang penuh kontroversi, ditandai pula dengan beberapa catatan penting antara lain:
- Peristiwa Bawean. Dua pesawat F-16 TNI AU mengintercept flight F-18 Hornet US Navy yang berasal dari kapal induk USS Carl Vinson terbang melintas tanpa ijin di teritori udara Indonesia.
- Agreement between the Government of Singapore on Military in Areas 1 and 2 yang jatuh tempo tahun 2003 tidak diperpanjang karena ada permasalahan yang harus diselesaikan/diperbaiki terlebih dahulu.
- Diangkatnya permasalahan jabatan Panglima TNI yang harus bergilir antar matra disetujui Presiden. Hasilnya dapat mengantar Asisten Operasi KSAU ketika itu menjadi Panglima TNI pertama dalam Sejarah.
- Memotivasi seluruh jajaran satuan TNI AU untuk menulis buku yang menghasilkan Rekor MURI sebagai Best Publisher of the Year dengan memproduksi lebih dari 100 buku dalam satu tahun.
Pada tahun 2007, saat terjadi banyak sekali kecelakaan pesawat terbang yang beruntun, Chappy Hakim ditunjuk Presiden RI sebagai Ketua Timnas EKKT (Evaluasi Keselamatan dan Keamanan Transportasi). Timnas ini berhasil dengan sukses dan mengantar salah satu anggota Timnas EKKT Jusman S.D untuk diangkat menjadi Menteri Perhubungan RI dengan produk fenomenainya UU Republik Indonesia no 1 tahun 2009 tentang Penerbangan.
Tahun 2016 ketika muncul kepermukaan sengketa perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia (PTFI), Chappy Hakim ditunjuk Presiden RI menduduki posisi Presiden Direktur PTFI
Pada tahun 2019 Chappy Hakim bersama teman teman Akademisi dan Praktisi Kedirgantaraan mendirikan Pusat Studi Air Power Indonesia atau Indonesia Center for Air Power Studies.
Chappy Hakim mengisi waktu purna tugasnya dengan berbagi antara lain mengajar/memberikan kuliah umum, menjadi nara sumber pada berbagai Lembaga pendidikan tinggi dan mas media, workshop, seminar serta FGD. Sampai dengan saat ini ia terus aktif menulis, dan telah menghasilkan ratusan artikel dan puluhan buku. Hobi lainnya adalah olah raga dan musik.
Pameran kali ini menjadi pameran pertama dari seorang penulis yang memamerkan 50 judul buku karya tulisnya sekaligus di Perpusnas. Tema pameran adalah “Menjaga Ibu Pertiwi dan Bapak Angkasa – Retired but not Expired”, Tema yang dikutip dari 2 judul buku yang pernah ditulis dan akan dipamerkannya. Tema yang mengandung makna kecintaan pada Ibu Pertiwi dan Bapak Angkasa serta sebuah ajakan untuk tetap aktif walau sudah memasuki babak akhir kehidupan di masa pensiun. Penyelenggaraan pameran ini tidak terlepas dari Upaya bersama dengan Perpusnas dan PBK untuk tetap memotivasi generasi muda bangsa lebih giat lagi membaca dan menulis, sekaligus bagi mereka yang purna tugas untuk dapat mengisi waktu dengan tetap rajin membaca dan menulis.
Pada sisi lainnya berkait dengan konten atau isi buku buku yang dipamerkan sekaligus juga ditujukan pada usaha turut mengembangkan cinta dirgantara kepada masyarakat pada umumnya, secara khusus kepada generasi muda Indonesia. Disamping itu tentu saja terselip pesan bagi upaya untuk turut serta bersama sama mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pameran Tunggal 50 judul buku Chappy Hakim di Perpusnas Jakarta Pusat terselnggara atas dukungan jajaran pimpinan Perpusnas dan manajemen PBK. Berikutnya menurut rencana pameran serupa akan diselenggarakan atau digelar pada bulan September di Gedung PBK Gramedia Jakarta. Hal ini berkenaan dengan sebagian besar buku buku tulisan Chappy Hakim memang diterbitkan oleh PBK.
Pameran yang berlangsung pada tanggal 15 sampai dengan tanggal 21 Agustus, menurut rencana akan dibuka secara resmi pada tanggal 15 Agustus 2024 pukul 10.00 wib oleh Plt. Kepala Perpusnas.
Diharapkan pameran buku ini dapat sedikit banyak turut serta memberikan sumbangan dan dukungan bagi Upaya Perpusnas dan Penerbit Buku Kompas dalam mewujudkan visi untuk lebih meningkatkan lagi gairah masyarakat luas dalam pengembangan literasi di Indonesia. Semoga dihari peringatan 79 Tahun NKRI ini akan menjadi lebih banyak lagi putra bangsa yang cinta Literasi.
Dirgahayu Republik Indonesia ! Sekali Merdeka Tetap Merdek!