Beranda » Opini » Liang Qichau Pemimpin Fenomenal China Nasionalis
Minggu, 11 Juli 2021 - 07:58:22 WIB
Liang Qichau Pemimpin Fenomenal China Nasionalis
Diposting oleh :
MelayuToday.com
Kategori:
Opini
- Dibaca:
279 kali
Liang Qichao Pemimipin Fenomenal China Nasionalis
Oleh Masud HMN*)
Mengenal pemimpin China Nationalis Liang Qichao (1873-1929) pada masa kini penting .Soalnya daratan China berada dalam genggaman Komunis dibawah partai Komunis China pimpinan Presiden Xi Jinping harus melihat masa lalu, Mengingat dua China sekarang ini yang satu Republik China (daratan) yang komunis satu lagi China kepulauan yang Nationalis yang di Indonesia popular dengan sebutan China Taiwan Dua China itu berbeda dalam pergaulan komunitas internasional. Bagaimana memahami sosok Liang Qichao, dan Xi Jinping.
Pada 4 Juli 2021 lalu Xi Jinping menjadi pusat perhatian dunia saat merayakan 100 tahun Partai Komunis China dimana tak seorang jua level top menyertainya. Dia merupakan figure tunggal ditetapkan presiden seumur hidup yang nampaknya hadir dengan tegar. Paling tidak di hari nasional bersejarah itu Tak kurang tak lebih Megawati Sukarmo Puteri dari Indonesia, juga menyampaikan secara khusus ucapan selamat kepada Xi Jian
Lain halnya dengan Liang Qichao tokoh China Nationalis abad lalu yang dikukuhkan sebagai Bapak Nationalis China. Nama dan ucapannya merakyat terus terngiang ditelinga pendukungnya hingga kini,Seperti ditulis Stand Grant dipublisir kantor berita AP (Associated Press 4 Juli 2021) .
Sebab itu tidak mungkin untuk memahami China hari ini tanpa mengetahui titik mula pemerintahan awal abad 20 dan siapa tokoh utama menjadi pencetus ide menembus masa gelap bangsa China.
Disinliah peran Liang Qichao membangun China modern, melintasi era bergolak perang, yang dilanjutkan revolusi, pembunuhan massal dan kekerasan politik Perkembangan kemudian ini lah memunculkan Xi Jinping (65) Presiden China sekarang ini dengan menempuh jalan ideologi komunis Sementara Liang Qichao meletakkan jalan Nasionalis bagi pengikutnya untuk kedaulatan Taiwan nama lain dari China Nasionalis.
Ia sendiri dalam dasar pikirannya masa itu, menginginkan Dinasti Qing berlanjut namun dengan pembaharuan dan reformasi, Ia tinggal di Jepang dan kemudian di Canada, Ia juga melakuklan pertmuan dengan pemimpin Australia dibawah Perdana menteri Edmund Burton.
Sebagai aktivis Liang Qichao menolak pemikiran individuais dan kapitalis Barat. Ia mengajukan idea baru yaitu membangun dengan kekuatan rakyat, menjauhkan dominasi, ekploitasi dan korupsi.
Liang menyadari watak tradisi masyarakat China terdapat kebiasaan suap dan korupsi , Dia menolak suap dan korupsi tersebut . Karena Suap,korupsi adalah moral buruk yang merupakan kelemahan.
Ia percaya watak tradsi China dengan moral corrupt tidak mungkin sejalan dan tidak capable .dengan demokrasi.Mengingat ketidak kecocokan dengan demokrasi China ada pada dua posisi satu mata uang . Itulah orang Asia yang sakit. Ada tulisan yang menarik Jeremi Chien, intelektual China menyatakan bahwa Negara barat punya andil pada kehadiran China sekarang, Yaitu setelah perang dunia kedua , dengan kekalahan Jepang dan jerman, negeri tirai bamboo itu mendapat peluang. Tanpa banyak berkorban untuk kemenangan sekutu, China berubah jadi Negara komunis yang kuat.
Kata Joreme Chien , berbasis sejarah penggalan masa 1842 -1942 hubungan Barat China memang unik, Yaitu saling kerjasama terutama masa perang dunia kedua dengan Jepang di Asia Jerman di Eropah terjaliin hubungan baik. Setelah itu berubah, barat punya ketidak percayaan persahabatan ( distrust friendly)
Memang tidak relevant untuk mepersoalkan mengurangi peran Internasional China , tetapi pihak barat tetap memanadang China
sebagai tipe mitra kurang dapat dipercaya dan dengan demikian harus tidak diberi tempat atau dikurangi peranannya didunia.
Dari persfektif Indonesia, penulis berpendapat setuju dengan tinjauan barat, yakni China komunis sebagai mitra kurang dapat dipercaya.Ini tercermin dari gelagat Negara tirai bambu tersebut dimasa lalu.
Jakarta 8 Juli 2021
*) Dr Masud HMN adalah Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta. Email masud.riau@Gmail.Com
BERITA TERKAIT