Beranda » Nasional » Catatan Munas MUI: Kearah Kejayaan Islam Wal Muslimin
Senin, 23 November 2020 - 19:19:38 WIB
Catatan Munas MUI: Kearah Kejayaan Islam Wal Muslimin
Diposting oleh :
MelayuToday.com
Kategori:
Nasional
- Dibaca:
94 kali

Catatan Munas MUI: KEARAH KEJAYAAN ISLAM WAL MUSLIMIN
Oleh Masud HMN*)
Kejayaan Islam atau Izzul Islam wal Muslimin adalah cita cita perjuangan umat Islam. Bagi bangsa Indonesia ini ditorehkan para pahlawan dan pendiri bangsa sebelum proklamasi Ada bagian yang tercapai dan masih banyak yang belum Menjelang pelaksanaan Musyawarah Nasional Majelis Ulama Indonesia ( Munas MUI) yang akan berlansung masa dekat ini.
Ada banyak masalah penting kalangan umat Islam yang perlu dicarikan jalan keluar, Baik dalam bidang keumatan secara kultural maupun bidang siyasah kutural karena hingga saat. ini fungsi maksimal . Peran MUI belum terlaksana dan dirasakan oleh umat. Yang tidak lain adalah harapan Kejayaan Islam wal muslimin.
Tetapi jangan heran harapan itu belum sesuai dengan kenyataan dalam arti banyak harapan tapi sedikit yang dicapai. Karena minimalnya yang dicapai, maka ada yang menyimpulkan harapan tinggal harapan, Harapan hampa Kajayaan adalah mimpi belaka
Mengapa demikian ? Karena Kondisi itu yakni Kejayaan atau Islam berkemajuan banyak halangan dan hambatannya. Seperti masalah Akhlak dan Ukhuwah Islamiyah. Tiada kejayaan Islam tanpa akhlak dan ukhuwah.
Dua factor ini agaknya kunci masalah dan merupakan faktor dominan. Secara narasi penelitian kejayaan adalah tujuan factor terikat,Sementara Ahlak dan ukuwah islamiyah adalah factor bebas.
Singkat kata,dengan demikian Kejayaan Islam ditentukan oleh faktor ukhuwah Islamiyah dan Akhlak. Semakin positif sumbangan factor akhlak dan ukhuwah semakin maksimal tercapai tujuan. Sebaliknya jika negative atau gagal sumbangan akhlak dan ukhuwah semakin gagal pencapaian kejajaan Islam.
Persoalan diatas bisa dibentangkan sebagai berikut: Pertama, yaitu adanya ketidak berhasilan bidang akhlak. Akhlak adalah perilaku yang baik, jujur, amanah,Sebutlah bidang siayasah atau politik, mencerminkan perpecahan, sikut menyikut antar sesame Jauh dari istiqamah dan lupa diri Padahal agama memberi arah agar istiqamah persatuan diwujudkan.
Kedua, ketidak behasilan dalam ukhuwah. Kita gagal membangun taaruf, kita membiarkan hoaks berita bohong dan fitnah.Padal hal kita diajarkan taaruf, saling tegur sapa, saling cek dan recek tentang suatu kebenaran informasi dan saling nasihat menasihati dalam kesabaran.
Dua sisi ini ibarat satu mata uang tidak bisa dipisahkan Disitu Kita mengalami persoalan berat yang harus diselesaikan agar tujuan Kejayaan islam wal muslimin tercapai. Yang lain boleh diurus belakangan,
Ini membawa kesimpulan bahwa ada dua faktor penentu umat Islam dalam menuju masa depannya, Tanpa itu kita akan gagal dan hina dihadapan mahkamah sejarah, Pertanyannya bagaimana upaya yang harus dilakukan?.
Hemat penulis MUI agar hadir maksimal dalam mengimlementasikan ukhuwah dan akhlak mulia dimaksud. Dengan fatwanya yang diperlukan mengatasi persoalan akhlak dan ukhuwah.. Satu paket kemasan fatwa yaitu menegakkan akhlak mulia dan, memasyrakatkan ukhuwah Islamiyah.
Kita tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi di masyarakat kita tanpa adanya akhlak dan tanpa ukhuwah. Mungkin ini dapat menjadi Pesan MUI pada Munas terhadap umat dan bangsa ini,Semoga
Jakarta 17 November 2020
*) Masud HMN adalah Doktor Dosen Pascasarjana Universitas Muhammdiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta(
BERITA TERKAIT