Beranda » Opini » Memimpikan Indonesia Maju dan.Makmur
Memimpikan Indonesia Berkemakmuran Oleh DR Mas ud HMN *)
Ide Indonesia bertemakmuran dengan income percapita 30 ribu US dollar 25 tahun yang akan datang adalah keniscayaan.Diatas tingkat kemakmuran Jepang sekarang yang negeri Sakura itu kini pada income perkapita 24 ribu US dollar.Sesuatu yang menarik dan ditunggu . Tentu saja memerlukan pelaksnaan serius rakyat dan pemerintah bekerja erat. Menjadi tantangan bersama Jika takrif kemakmuran kemasa depan menggunakan persfektif pendapatan percapita 30 puluh ribu dollar US, meskipun menjanjikan secara idealis, namun juga bukan isapan jempol atau mimpi kosong.
Seperti yang dinyatakan pidato Presiden Jokowi usai peantikannya sebagai Presiden bahwa pada tahun 2045, pendapatan perkapita rakyat Indonesia sebesar 30 ribu US dollar.Luar biasa namun bukanlah impian kosong.Betul kah demikian ? Ini Jawabannya.
Ya, Hal ini mengingat Negara seperti Jepang sekarang income percapitanya bertengger pada tingkat angka 24 ribu US dollar .Artinya Indonesia dua puluh lima tahun lagi lebih dari Jepang sekarang.Mustahilkah itu ? Rasa rasanya tidak mustahil
Memang tingkat itu adalah 20 kali lipat tingkat sekarang yang harus dapat dicapai 25tahun.Dengan kata lain lipatan 20 kali disejalankan dengan tempo 25 tahun, Averagenya kita harus meningkat setiap tahunnya. Ya ini perlu penjelasan dan narasi yang tuntas.
Kemakmuran dengan pendapatan 30 ribu dollar bentuk apa gerangan itu ? Penulis mencoba menghubungkannya dengan pharasa atau ungkapan Lawe dalam konsep Melayu dikampung penulis ,Yaitu Melayu Riau Singingi. Sederhanya selaras krakteristiknya dengan mnajemen modern Mari kembali pada kata Law. Maknanya adalah batasan, atau patokan.
Bangunan Teori Lawe adalah hitungan klasik, untuk mencapai tujuan, Lawe secara etimologi adalah patokan.Tiang pancang.Sudah di Lawe, berarti sudah di pancang Analog dalam pembukaan lahan daerah, Lawe berdimensi sempadan, batas area pemilikan. Lawe tidak boleh digeser. Dalam kepastian hukumnya Lawe adalah pemilikan dan penguasaan. Dapat ditegaskan Teori Lawe identic pandangan menentukan sasaran dengan uraian kontinuitas dibagi tahunan.
Ibarat bangunann,diurut selesaikan dari tiang, dinding, lantai dan atap seterusnya seterusnya.Intinya adalah mencapai sasaran dengan Lawe alias target rinci Dalam konteks kemakmuran ekonomi, Lawe menentukan pencapaian sasaran berbasis pada strategi fokus.Tanpa focus, sulit mencapai tujuan mengingat waktu pelaksanaan lama. Kalau terjadi gagal sasaran menganggu sasaran fase berikutnya Esensinya Sejalan dengan manjemen by objektif, Yang pada esensinya berdasarkan tujuan.. Artinya yang ingin dicapai.Terhadap pencapaian kemakmuran dibutuhkan Lawe yang jelas dengan kepastian.
Disini bertemu konsep Lawe yang klasik dengan manejemen by objektif. Konsep manajemen dengan sasaran Berdasar dari pembentangan diatas memahami kemakmuran dengan tingkat 30 ribu US dollar tahin 2045 dikaitkan Konsep Lawe cara pencapaiannya diteruskan dengan manajemen by objektif relevant dan dapat dipahami dengan jelas. Clear pada strategy dan relevant dengan esemsi manajemen Hal itu dapat disampaikan seperti berikut
: Pertama, konsep kemakmuran adalah ideal dan masuk akal.Gagasan yang relevant dan harus didukung
Kedua, pencapaiannya mesti didukung oleh patokan ide yang mantap seperi teori Lawe. Pengejawantahan nya secara berkelnjutan, dengan fokus terukur berdimensi waktu
Ketiga, optimis harus menjadi budaya kita.Budaya yakin kita melaksankan perubahan mencapai kemakmuran, Itu mampu dan bisa kita lakukan.
Berdasar itu semua penulis optimis bahwa kita berada dijalan yang benar. Tidak mengada ada,.Kemakmuran dengan kategori pendapatan income percapita Indonesia 30 ribu US dollar kita capai tahun 2045. Insya Allah !
*) DR Mas ud HMN adalah Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka ( UHAMKA ) Jakarta ,
Jakarta, 9 Nopember 2019