Sejarah Bagi Kita
Oleh Masud HMN*)
Lima puluh delapan tahun lalu G.30 S PKI mengoncang Indonesia. Pemberotakan ingin menguasai dan merubah ideologi Negara dari dasar Panca Sila menjadi Komunis; Kejadian sudah lalu itu luar biasa, biarlah menjadi peringatan dan menjadi pelajaran serta sikap waspada untuk maju Seperti tanggal 13 Agustus 1945 Kerajaan Jepang menyerah kalah kepada Sekutu . Menyerahkan semua senjata yang dimiliki kepada yang menang. Pimpiannya adalah Amerika.
Kekalahan itu didahului dengan bom atom di hiosyima dan Nagasaki dua kota besar di Jepang. Kaisar Jepang lalu bertekuk lutut dan
mengangkat bendera putih pertanda sudah mengaku kalah.
Peristiwa itu tersebut adalah sejarah kelam bagi Jepang, Menjadi tak terlupakan bagi bangsa Jepang yang terkenal gagah berani.Tetapi apa boleh dikata Kaisar sudah menyatakan menyerah kalah.
Arnold Toybee menyatakan sejarah itu adalah peristiwa masa lalu. Menentukan masa depan . Maksudnya ada hubungan masa lalu dengan masa kini dan masa depan.Sejarawan kelahiran Inggris itu menyebutkan pula sejarah sangat penting Perlu dipelajari oleh semua kita. Untuk jangan melupakan terutama untuk menentukan masa yang akan datang.
Sukarno Presiden pertama Republik Indonesia sejalan pula dengan pendapat tersebut. Sukarno mengucapkan jangan sekali kali
melupakan sejarah. Bahkan ia berpendapat bangsa yang besar adalah bangsa yang tak melupakan sejarah dan pahlwannya, Terkenallah pidatonya yang berjudul Jasmerah (Jangan sekali- kali melupakan Sejarah). Isinya adalah pentinngya sejarah.
Demikian Presiden Sukarno. Kata Sejarah berasal dari bahasa Arab (Sajjar) bermkana pohon. Tetapi dalam bahasa Indonesia berarti
peristiwa masa lalu atau Peristiwa penting, Sejarah itu tertulis dalam catatan. Kejadian tertulis yang artinya penting, Demikian arti dari sejarah dalam definisi asal kata.
Dalam terminology defenisi beragam. Tergantung dari perspektif yang digunakan. Misalnya dengan pernyataan kalah perang dari Kaisar Jepang, maka artinya hilanglah kegagagah beranian Jepang’ Berubah menjadi negara yang biasa saja. Sama dengan Negara lain.Terminologi diatas adalah terminologi negatif, terminologi bahwa Jepang sudah berantakan, Kacau dan kalah.Tetapi Jepang memakai terminologi lain’ Jepang walau kalah perang dengan sekutu lantaran bom atom, bangkit mencari jalan lain untuk melawan demi untuk maju. Hasilnya sekarang Jepang tidak berantakan. Melainkan tetap gagah perkasa.
Dengan belajar sejarah Kini sampailah kita pada topic terhadap
Sejarah Bagi kita yaitu Indonesia dalam sejarah G.30. S.PKI.Yaitu mencari serta menarik hikmah Pristiwa 58 tahun lalu. Yang telah memberantakkan Indonesia. Apakah makna pristiwa sejarah tersebut bagi Indonesia? Paling tidak ada dua catatan kita. Untuk dua peristiwa dimaksud dengan menghubungkan Indonesia yang maju masa depan. Yaitu : pertama, arti sejarah dalam etimiologi dan terminology. Kedua, etiomologi yaitu kata sejarah peristiwa yang sudah lalu. Semua kita sudah tahu bahwa terbunuhnya 7 jenderal oleh PKI dan terbunuh dan dipenjaranya tokoh yang terlibat dalam pristiwa tersebut.
Kini tinggal anak anak PKI dan catatan sejarah Secara etimologi peritiwa itu sudah selesai. Kita akui banyak rasa duka dari dan terhadap pelaku , baik yang terlibat dan hanya
terdampak dari kejadian G 30 S PKI tersebut.
Pertanyaanya akankah kita tenggelam dalam
kejadian itu berlama lama? jawabannya tentu tidak. Kita harus mencari jalan keluar dari situ; Caranya, jadikanlah peristiwa itu sebagai kejadian masa lalu. Kedua, catatan kita ialah arti terminology yaitu bagaimana terminology tersebut dalam pandangan Islam. Jawaban memaafkan berdamai masa lalu .Tidak mengulangi Kita memandang Islam dan masa depan, karena G 30S PKI biarlah jadi kenangan sejarah dan pelajaran untuk maju. Mari kita bangun saling merapatkan barisan membuang segala kata yang menyakitkan, Mengganti dengan silaturahmi yang akrab sesuai dengan hikmah dalam perspektif Islam.
Jakarta 30 Septemeber 2023.
*)Masud HMN adalah Doktor Dosen Universitas Muhammadiyah Prof. Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta