Aksyindo Terus Lakukan Literasi, Edukasi dan Aksi Koperasi Syariah
Jakarta Melayutoday.com,- Sesuai dengan Visinya Asosiasi Koperasi Syariah Indonesia ( Aksyindo) untuk menjadi wadah bersama bagi Koperasi syari’ah Indonesia yang diridhoi Allah SWT. Kini Aksyindo terus melakukan literasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang Koperasi Syariah agar masyarakat dapat menyatukan pemahaman dan mampu melaksanakannya agar sukses dunia akhirat.
Hal ini diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Koperasi Syariah Indonesia ( AKSYINDO), Sutjipto kepada awak media ditengah ISEF dan Halal Expo 2023, Minggu (29/10/2023) di JCC Senayan Jakarta.
Menurut Sutjipto, Aksyindo sesuai misinya yaitu bersinergi dengan pemerintah dalam hal ini Dinas Koperasi, Kementerian Koperasi, Bank Indonesia, OJK, knks. Sehingga dapat Mewujudkan aspirasi anggota dalam mengembangkan dan meningkatkan usaha seperti saat ini banyak pelaku UMKM. Gotong royong dalam permodalan.
“Kalau bicara gotong royong dalam permodalan bisa diartikan bahwa koperasi bisa dikatakan Bank. Karena bekerjanya seperti Bank yang mengumpulkan dana dari masyarakat, sedangkan koperasi mengumpulkan dana dari anggota,” jelas Sutjipto yang ber-Kantor Pusat Koperasi Konsumen Syariah Arrahmah di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Menurut dia, kalau nabung di Bank kalau ngutang di koperasi sehingga koperasi tidak bisa maju, makanya mindsetnya harus dirubah. Dalam arti kalau kita bicara koperasi supaya lebih maju, lebih enak dari pada kita bicara perusahaan. Dalam kebijakan kita tidak perlu ke direksi cukup kepada pendiri, selanjutnya bicara dengan pengurus hasil akhirnya di rapat anggota tahunan (RAT), jadi keputusan tertinggi bukan di pemegang saham tapi di rapat anggota tahunan ( RAT).
“Kalau Udah bicara seperti itu artinya konsep koperasi adalah berazaskan kekeluargaan betul betul bisa dijaga. Anggota yang perlu modal kita ambil dari anggota juga dikelola dan disalurkan. Sedangkan selama ini yang terjadi di lembaga keuangan karena pemerintah sudah menyiapkan wadah ada koperasi konvensional, ada koperasi syariah, ada UMKM, artinya tinggal kita mau masuk apa tidak di ranah tadi.
“Apalagi jika kita bicara UMKM yang saat ini dimanja banget sama pemerintah, ibaratnya kita bicara gadis cantik semua orang ikut masuk mengurus UMKM padahal kita seperti yang kita ketahui di Indonesia sudah ada kementerian koperasi dan UMKM tapi ternyata yang terjadi di lapangan itu masih lebih banyak yang membina UMKM dari pada yang peduli dengan koperasinya.
“Karena ngurus koperasi gak semua orang bisa tapi pelaku UMKM siapapun bisa dan permodalannya meskipun saat pandemi banyak yang terjadi macet, informasi yang baru kita baca dari media pemerintah akan menghapuskan utang UMKM pada saat pandemi kemarin,” kata Sutjipto.
Tapi yang pasti dari kondisi itu karena penopang perekonomian dari UMKM saya sebut tadi perbankan BUMN, organisasi itu banyak yang peduli dengan UMKM. Bahkan saat ini UMKM bisa mengajukan pinjaman dana 100 juta tanpa agunan. Kalau kita lihat disini dimana peranan koperasi ? Bisa kah koperasi membiayai anggotanya dengan 100 juta tanpa agunan ? saya yakin gak bisa karena kebijakan pemerintah yang kita garis bawahi UMKM disini jadi primadona yang dimanja oleh pemerintah.
“Oleh karenanya manfaatkan peluang itu,” tandas Sutjipto Selaku Ketua Dewan Pimpinan Daerah/DPD Himpunan Pengusaha Mikro Kecil ( HIPMIKINDO) Kalimantan Selatan yang sekarang tinggal di Banjarmasin.
Dalam hal ini Sutjipto mengaku dalam mengembangkan koperasi syariah, pihaknya dibina oleh Dinas Koperasi Propinsi Kalimantan Selatan.
” Kami fokusnya memberikan literasi, edukasi dan Aksi berkaitan dengan akad akad syariah dengan pola yang kami punya dan kami lakukan juga aksi karena taglinenya Aksyindo adalah: ” Literasi, Edukasi dan Aksi. Literasi yang kita lakukan nanti melalui pembuatan lembaga pendidikan dan lembaga pelatihan kita buat juga lembaga sertifikasi profesi kerja sama dengan BNSP. Tim sudah kami siapkan yakni Lembaga sertifikasi profesi koperasi syariah pertama di Indonesia. Dalam waktu dekat Kami akan mengadakan workshop dan seminar bekerja sama dengan Perguruan Tinggi Ekonomi Syariah Tazkia,” pungkas Sutjipto. ( M. Harun).