Jakarta, Melayutoday.com,- Ditemui di tengah- tengah Forum Pengusaha yang bertajuk : ” Peran Pengusaha Pribumi Dalam Kedaulatan Ekonomi Bangsa, pemilik ( owner) Tangkas Motor Listrik, Agung Pamungkas mengakui bahwa pentingnya semua komponen masyarakat khususnya para pengusaha beralih ke motor listrik.
“Kami memberikan kendaraan operasional pada HIPPI berupa satu motor listrik, ini sebagai bukti nyata sudah saatnya semua masyarakat apalagi industri dan organisasi bisa menggunakan motor listrik di Indonesia,” ungkapnya usai MoU penandatanganan kerjasama antara HIPPI dengan berbagai institusi termasuk Tangkas Motor Listrik, Senin ( 20/5/2024) di Aula Sapta Pesona Kemenparekraf Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Terkait kebijakan pemerintah tentang motor listrik ini, Agung sangat setuju meski masih ada Memang yang perlu kami kritisi dengan beberapa catatan terkait motor listrik ini.
“Namun bukan kebijakan pemerintahnya. Karena Menurut saya Kebijakan Pemerintah tentang motor listrik ini sebenarnya sudah sangat bagus. Akan tetapi momentumnya yang membuat masyarakat yang tadinya sangat antusias membeli motor listrik, karena terus berubah2 peraturannya, akhirnya mereka terus menunggu dan menunggu. Itupun sudah lepas dari pengurusan TKDN nya yang berbelit2, juga karena belum terintegrasinya akun sisafira yang menjadi garda terdepan dalam subsidi motor listrik,” jelas Agung.
“Saya sendiri sebagai owner dan satu satunya pemain pribumi Pengusaha motor listrik sangat mendukung kebijakan pemerintah dalalm melakukan hal ini namun mungkin ada baiknya dalam menerapkan kebijakan pemerintah juga melibatkan para pelaku bisnis selayaknya para owner seperti saya untuk supaya bisa memberikan kebijakan2 yang lebih tepat sasaran agar tidak mempersulit dari pelaku industri motor listrik itu sendiri,” tambah fouder Perusahaan Motor Listrik yang memiliki TKDN tertinggi di Indonesia.
Sementara itu dia menyatakan bahwa kebijakan itu masih tak sesuai dengan harapan, yaitu: Pertama, momentum yang diberikan dalam waktu yang tidak tepat. Kedua, perubahan dari kategori penerima subsidi itu sendiri. Ketiga, belum terintegrasinya sistem dari akun sisafira yang menjadi andalan untuk menjadi subsidi listrik.
“Namun secara umum saya sangat mendukung kebijakan pemerintah yang memberikan subsidi buat para motorlis,” ungkapnya lagi.
Dia memberikan contoh riil bahwa motor kita ini memiliki tingkat komponen dalam negeri ( TKDN ) paling tinggi di Indonesia yaitu 65 persen dan kita mendapatkan surat sertifikasi 65 persen itu. Itu pada awal bulan Pebruari, tapi sekarang sudah bulan Mei. Akan tetapi kami belum bisa memberikan subsidi kepada masyarakat karena masih terkendala di akun sisafira.
“Kalau pemerintah mempercepat dan mempermudah sistem integrasi dari akun sisafira dan lintas kementerian maka kita bisa menargetkan penjualan sebesar lima kali lipat dari target awal. Namun kalau pemerintah terus menunda2, padahal seperti contoh mengenai kita yang sudah memiliki TKDN tinggi tapi masih belum masuk ke akun sisafira, hal itu secara perlahan namun pasti maka akan membuat masyarakat terus menunggu, yang namanya orang menunggu makin lama makin capek juga,” keluh Agung Pamungkas menutup perbincangan. ( Harun).