Jakarta Melayutoday.com,- Menghadapi Masa depan bagi partai islam itu jauh lebih penting darpada hanya melihat kebelakang. Salah satu partai Islam yang legendaris adalah partai Masyumi. Pemilu 1955 Masyumi berjaya. Namun kini dan kedepan bagaimana partai Masyumi tersebut bisa kembali menjadi sebuah partai yang disenangi oleh rakyat dan bisa menyatukan kaum muslimin Indonesia.
“Kalau Masyumi sebagai partai politik di Indonesia ingin menjadi partai yang besar, terhormat dan menjadi partai yang disenangi oleh rakyat. Maka jawabnya ya partai Masyumi harus eksis menjadi partai yang bisa memperjuangkan kepentingan kepentingan fundamental rakyat,” ujar Affandi Ismail selaku wakil ketua umum DPP Partai Masyumi.
Jika bicara rakyat yang mana, kata Affandi Ismail tentu bukan hanya kaum muslimin saja meskipun dia partai islam, partai dakwah partai kader tapi dalam konteks keindonesiaan seluruh kepentingan rakyat Indonesia yang kemaslahatan itu harus diperjuangkan oleh partai Masyumi.
Menurutnya. Masyumi tidak menjadi partai yang mudah atau gampang dikendalikan oleh kekuasaan juga tidak menjadi partai yang oportunis seperti ya mohon maaf kebanyakan partai Hari ini. Tapi menjadi partai ideologis yang berdasarkan pada Islam.
Tapi kemudian bagaimana Masyumi dapat merangkul anak muda generasi Z khususnya, tidak menjadi partai Islam yang kaku tapi inklusif di dalam memahami kebersamaan.
Oleh karena itu setelah 13-15 September kemarin kita menggelar Rakernas dan banyak hal-hal strategis yang kita bicarakan termasuk bagaimana partai Masyumi eksis ke depan menghadapi pemilu 2029.
“Sehingga Masyumi tidak saja diterima oleh umat Islam tapi juga bisa diterima oleh umat diluar Islam. Kita membawa misi Islam yang rahmatan lil alamin,” tandas pria asal Sulawesi Selatan ini usai diskusi “Refleksi 58 tahun peristiwa kelam pembrontakan G/30 /S PKI, Senin (30/9/2024) dikawasan Matraman Jakarta Timur.
Meskipun ada sebagian yang berpandangan bahwa Masyumi tak laku karena ingin menerapkan syariat Islam. Tapi, sanggah Ismail sebenarnya orang-orang yang berpandangan miring terhadap Syariat Islam itu karena mereka tidak paham saja atau belum paham terhadap Syariat Islam. Padahal syariat Islam ini bukan hanya untuk kemaslahatan orang Islam saja, tapi seluruh umat Bahkan bukan hanya Indonesia tapi untuk dunia internasional.
” Sebagai buktinya bahwa ketika Rasulullah 1400 tahun yang lalu menerapkan syariat Islam di Madinah luar biasa mengubah Yatsrib menjadi Madinah al-Munawwarah,” tambah Ismail.
Dalam hal ini saya tidak ingin terburu-buru mengatakan bahwa partai Masyumi akan menegakkan syariat Islam. Sebab kepentingan kita adalah bagaimana hadirnya kembali partai Masyumi yang punya sejarah besar masa lalu dengan pemikir-pemikir besar serta tokoh-tokoh besar di masa lalu.
Dalam hal ini, lanjut Ismail, kita akan Munculkan kembali dan kita ingin mengharapkan banyak anak muda ke depan mampu menjadi tongkat estafet serta pelanjut kepemimpinan bangsa. Sehingga bukan anak-anak muda yang di karbit, bukan instan, karena mereka punya kecerdasan atau punya genuine di dalam berpikir. Tapi kecerdasan itu di bentengi atau dilandasi oleh pemikiran Islam yang baik yang sesuai dengan konteks zamannya yang rahmatan lilalamin, yang menebar rahmat bagi semuanya.
“Yang terpenting kita punya visi misi menjadikan negara yang tidak korup bukan menjadi negara yang diktator, bukan menjadi negara yang nepotisme seperti adanya hari ini. Namun menjadi negara yang Islami yang tidak ada korupsi, tidak ada nepotisme, tidak ada money politik Nah itulah yang ingin diperjuangkan oleh partai Masyumi, ” tegas mantan Ketua Umum PB HMI MPO ini.
Menurut Ismail, kita sedang benar-benar fokus serius untuk merapikan infrastruktur pantai mulai dari DPP yang kemarin DPP sudah melaksanakan pelantikan di Bogor. Karena pelantikan dan rapat kerja nasional itu menjadi parameter bahwa kita serius untuk membesarkan partai ini kemudian di tataran DPW juga demikian DPD sampai kepada level terbawah.
Dengan hadirnya Masyumi kembali sesungguhnya partai ini dapat mewarnai dinamika politik kebangsaan ditengah pragmatisme politik, kita membawa misi keislaman untuk menciptakan dan menghadirkan kembali Indonesia yang bermartabat, Indonesia yang berdaulat, Indonesia yang mandiri dengan menghadirkan partai kader dan Partai dakwah.
“Jadi semua orang yang masuk di Masyumi harus melalui perkaderan yang ada di Masyumi bukan ujug-ujug karena dia anak pejabat atau anak menteri atau anak Presiden atau karena punya duit tiba- tiba menjadi tokoh partai,” tambahnya.
Dia mengakui sebagai Wakil Ketua umum partai Masyumi yang membidangi kompartemen kepemudaan pelajar dan remaja masjid maka didalamnya ada empat bidang yaitu bidang pelajar, mahasiswa, Pemuda dan remaja masjid mempunyai kurang lebih 25 program kerja selama satu periode pada program kerja yang sifatnya conditional.
” Tidak bisa Terlupakan terutama pada momentum peringatan sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 2024 kita sudah merancang kegiatan deklarasi sayap partai yang namanya Pemuda Masyumi,” jelas Affandi Ismail menutup wawancara. ( Harun).