Beranda » Nasional » Dari Himmatul Ummah ke Himmatul Daulah
Rabu, 03 Februari 2021 - 22:45:31 WIB
Dari Himmatul Ummah ke Himmatul Daulah
Diposting oleh :
MelayuToday.com
Kategori:
Nasional
- Dibaca:
59 kali

Dari Himmatul Ummah ke Himmatul Daulah
Oleh Masud HMN*)
Adanya surat terbuka Anwar Abbas kepada Menteri Pendidikan Nadiem Makarim (NM) ini baru baru amat menarik Surat terbuka tersebut berkenaan soal pakaian jilbab disebuah sekolah SMK di Padang Sumatera Barat, yang sontak saja membuat bola panas politik di penghujung Januari 2021 ini.
Hal itu mengingat NM adalah Menteri Pendidikan diujung tanduk pemerintahan Presiden Jokowi karena perilaku kontra versilnya yang banyak brundel, ditentang di Sumatera Barat bahkan masyrakat luas.bahkan ada yang mengusulkan untuk di ganti. Belakangan membuat rusuh lagi.
Fasalnya Menteri Pendidikan NM dalam kekuasaanya sebagai pemerintah mengancam memecat Kepala Sekolah dianggap melakukan pelanggaran hak azazi manusia. Terhadap hal itu Anwar Abbas secara pribadi dan warga Negara meski ia adalah wakil ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai menyatakan ketidak setjuannya. Ia sebagai refsentasi umat protes melalui surat terbuka yang viral banyak orang.Itu juga merupakan pendapat banyak orang.
Penulis ada membaca tulisan di Republika terinspirasi artikel itu tentang Suriah pusat kejayaan Daulah Umayyah masa lalu . Disana ada struktur pemerintahan yang rapi dan disana pula tercipta kultur politik yang mapan. Kata daulah sangat popular, Disana kata daulah dan ummah tumbuh dan berkelindan berhubungan erat dengan yang lain.
Definisi daulah bermakna menetap,beredar dan berputar. Asal kata nya dalah yadhulu, daulah, Dalam konteks sosial diartikan pemerintahan, kerajaan atau dinasti. Ringkasnya symbol kekuasaan politik. Sementara ummah berarti bermasyrakat atau bangsa. Amma, yaummu berarti menuju, menumpu meneladani. Asal kata um, umi, ibu dan imam berarti pemimpin, Intinya ummah bekonotoasi kultur dalam daulah. Singkat kata daulah dan ummah dua konsep yang berbeda namun berjalan bersama. Tak ada daulah tanpa ummah. Sebaliknya juga ummah tanpa daulah
Timbulnya kisruh. Di Sumatera Barat tersebut diatas daulah atau kekuasan tercerai dari umat.Karena kemaunya umat tidak sesuai atau berlawanan. Hak azazi manusia menurut NM sama dengan harus mengalahkan ummat. Figur NM adalah unsur kekuasaan dan unsur Anwar Abbas adalah unsur umat.
Penulis berpendapat,sebagai bagian representasi dari umat figure Anwar Abbas pantas dan sudah tepat untuk menyampaikan protes amar makruf nahyi mungkarnya. Meski posisi wakil ketua umum MUI secara terbuka dalam hal protes itu tidak diformalkannya.Tapi jelas meminjam istilah dipakai majelis Ulama Indonesia adalah fungsi himmatul ummah ( obsesi kepentingan umat) menghadapi himmatul daulah (kepentingan kekuasan) tercermin disitu.
Sekali lagi Anwar Abbas sudah benar yaitu : mengejawantahkan dalam melindungi,mempersatukan, umat agar berada dalam ketentraman, kenyamanan, Wakil ketua MUI itu harus berhadapan dengan posisi NM dengan muatan kekuasaan yang dimilkinya.
Inilah soal kemudian yang harus diselesaikan oleh pemerintah dalam hal ini Pemegang pemerintahan yaitu Presiden Jokowi, Apakah akan pro NM dengan perilaku sebagai penguasa yang kontroversial-nya , atau pro umat yang Anwar Abbas menginginkan ketentraman, keadilan dan persatuan. Wallahu' alam bissawab.
Jakarta 1 Februart 2021
*) Penulis: adalah Doktor dan Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta., Email masud.riau @gmail.com
BERITA TERKAIT