Beranda » Opini » Perilaku Bersyukur dan Pola Hidup Sederhana
Senin, 04 Januari 2021 - 14:48:45 WIB
Perilaku Bersyukur dan Pola Hidup Sederhana
Diposting oleh :
MelayuToday.com
Kategori:
Opini
- Dibaca:
92 kali

Perilaku Bersyukur dan Pola Hidup Sederhana
Oleh DR Masud HMN*)
Menjadikan Pola hidup sederhana dengan substansi perilaku bersyukur diselaraskan dengan qanaah yang sering dikaji diulas dan disemnarkan. Kenyataannya mudah diucapkan tapi berat dilaksanakan. Perilaku korupsi misalnya, bukanlah pola hidup sederhana dan bukan prilaku syukur dan jauh dari sikap qanaah. Celakanya, perilaku tidak bersyukur itu kian meraja lela saja.
Tidak berlebihan kalau dinyatakan Bumi tanah dan kandungan isinya cukup mampu mensejahterakan bangsa ini, Tetapi tidak cukup bahkan menjadi kurang oleh karena perilaku tamak dan korupsi.
Memasuki tahun 2021 ini, mungkin ada baiknya kita menyadari ajaran syukur dan qanaah dilaksanakan seperti anjuran ajaran agama.
Syukur Berdasar etimologi kata syukur berasal dari kata Syukr dengan makna penuh, lebat atau rimbun.
Oleh Ahmad ibn Faris kata Syukr diartikan dengan bahagia. Dalam bukunya Muhadharah, ia membentangkan pengertian atau secara termimnlogi bahwa sesungguhnya istilah syukr ialah upaya menujnjukkan nikmat kebahagiaan ke permukaan bumi yang telah dberikan oleh Allah SWT
Lawau kata atau contrary meaning dalam ilmu Bahasa atau makna kata berlawanan makna kata Syukr lawan dari fakara tidak bersyukur.
Bentuk lain kata sukr adalah kata yaskur ( fiil mudharik ). Yaitu perilaku yang dilaksankan beketerusan namun masih banyak yang kurang mampu. Dalam kaitan tingkat pelaksanaan Syukr termasuk satu tingkat lebih tinggi dari perilaku berterima kasih biasa. Karena mengejawantahkan bersyukur beterima kasih seraya berlaku mengembangkan kebahagiaan untuk sesama. Bersyukur, berterima kasih, juga membagi rasa kebahagiaan tidak hanya pada diri sendiri tapi juga kepada sesama.
Hidup sederhana
Kemudian kalau kita hubungkan secara padanan bahasa Kata syukr bisa dipadankan dengan qanaah. Mengingat kata yukur berkelindan atau berkaitan dengan makna qanaah yaitu menerima. Qanaah berarti menerima dengan rasa penuh ikhlas dan tanpa rasa iri hati.
Disisi lain sikap menerima itu dilandasi tanpa henti dan tetap berusaha. Artinya, sikap nerima bukan dengan sikap pasif tanpa berbuat apa apa, Tidak demikian. Karena
Sikap qanaah itu di fahamkan sebagai sikap hidup sederhana dalam kemampuan, Sesuai dengan keadaan, tidak berlebihan, Bukan sikap tanpa batas atau suka berlebih lebihan, ambisi tinggi, dan tamak.
Dari paparan diatas, dalam tahun 2021 yang kita masuki ini ada dua sikap yaitu bersyukur dan qanaah menjadi penting dan merupakan jalan keluar dari pola ketidak beresan yang menimpa masyarajat kita, Sikap tidak bersyukur membuat kufur lupa diri. Unsur ini menjauhkan kita dari ketenangan masyarakat atau kebahagiaan hidup. Hal ini dinyatakan dalam hadits Rasulullah.yang artinya: "Dan jadilah kamu bersikap qanaah maka dengan demikian kamu menjadi manusia yang banyak bersyukur ( hadis diriwayatkan Tharmizi)".
Maka jika tidak ada qanaah berarti tidak bersyukur. Meninggalkan syukur adalah identic dengan meninggalkan kesederhanaan.
Pada sisi yang sama ada iri hati yang membawa kita kedalam melapetaka. ambisius, tamak dan dengki, Ringkasnya, membawa persoalan yang tidak diinginkan yaitu; Seperti menjauhkan masyarakat dari keridhaan Ilahi, Jauh dari nikmat dan perlindunganNya serta akan ditimpakan azab yang pedih, Seperti firman Allah dalam al Quran:" Jika kamu bersyukur akan aku tambah nikmat Ku,Tetaoi kalau kamu kufur, ingatlah azabKu sangat pedih ( Ibrahim: ayat 7).
Sebagai penutup, maka sikap syukur dan qanaah menjadi relevant untuk kita ambil maknanya. Kemudian di aplikasikan dalam perilaku kehidupan sehari hari. Harapannya supaya bangsa kita ini mendapatkan perlindungan dan curahan nikmat serta ampunan dari Allah SWT. Semoga.
Jakarta, 2 Januari 2021
*) Penulis adalah Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka ( UHAMKA( Jakarta.
Email: masud.riau@gmail.com
BERITA TERKAIT