Beranda » Budaya » Tulisan Arab Melayu Warisan Berharga Yang Hilang
Senin, 07 Desember 2020 - 21:41:00 WIB
Tulisan Arab Melayu Warisan Berharga Yang Hilang
Diposting oleh :
MelayuToday.com
Kategori:
Budaya
- Dibaca:
135 kali

Tulisan Arab Melayu Warisan Berharga Yang Hilang
Oleh Dr Mas ud HMN*)
Tidak banyak lagi orang yang mengenal huruf Arab Melayu,sebab tak dipakai sebagai huruf leterasi dalam komunikasi sehari hari.Padahal dimasa lalu tulisan huruf Arab inilah tulisan populer dipergunakan media,komunikasi, dan media cetak. Warisan berharga yang hilang .
Tulisan Arab Melayu merupakan warisan Agung yang amat berharga. dan perlu diselamatkan. Mengapa perlu diselamatkan ? Jawabnya karena tulisan Arab Melayu adalah warisan agung, bernilai tinggi. Jika suatu bangsa kehilangan nilai, maka bangsa tersebut bergeser sendi sendi kulturalnya,yang menyebabkan suatu bangsa menjadi runtuh.
Karena itulah tulisan ini hendak mencoba menukilkan sisi khusus yang berkaitan dengan sejarah.Terdapat beberapa variabel berkorelasi terhadap hilangnya tulisan Arab Melayu di bumi Nusantara. Seperi variabel pengaruh asing. Variabel teknologi dan variabel abainya pemerintahan dengan sikap tidak peduli dengan tulisan Arab Melayu.
Setidaknya dalam hal ini dapat kita nyatakan ada tiga variabel penyebanya. Yakni, (1)pengaruh penjajahan, (2) ada pengaruh teknologi, dan (3) ada pengaruh sikap abainya pemerintahan yang ditandai rasa tidak peduli.Selanjutnya akan diurai lebih lanjut sebagai berikut
Pendekatan untuk memahami pengaruh faktor diatas digunakan analisis sejarah permasalahan berkenaan dengan hilangnya nilai tersebut. Lalu menjadikan metode strategis kelanjutan dan perubahan dalam rangka mengatasi persoalan
Analisis sejarah memungkinkan kita membangun kontruksi spirit berpikir untuk masa depan. Sehinnga warisan sejarah tulisan Arab Melayu dapat diselamatkan, Dipihak lain budaya istan yang baru dari pengaruh global, tidak membuat destruksi,pengkisan da n mengalahkn warisan agung yang menjadi milik kita,
Secara umum tulisan Arab Melayu dapat dilihat pada periode
Pertama sejalan dengan perkembangan Islam abad 16.Para ulama awal menggunakan tulisan hyruf Arab di msjid, surau atau Meunasah.Juga menuangkakan gagasan atau pikirnnya menulis dengan huruf Arab.Lihat misalnya buku buku Sekh Nawawi al Banteni
Kedua, era abad 19 munculny penerbitan buku beraksara Arab melayu. Mengunakan tulisan arab berbahasa melayu dengn menyempurnakan dengan huruf saksi. Ini tersebar luas di Nusantara.
Ketiga, zaman sastra melayu abad 20.Karena pembelajaransekolah berorentasi ke Eropah dalam hal ini pengaruh kolonial Belanda maka bahan buku bacaan merujuk ketulisan aksara latin seperti sekarang ini.Hal itu berlansung terus hingga sekarang. Dapatditambahkan juga, sarjana kita yang berpendidikan barat Eropah sangat berpengaruh. Meskipun sarjana tamatan Arab Timur Tengah juga banyak.
Fenomena belakangan tentang keberadaan tulisan Arab Melayu dengan munculnya era modern abad 21 mengalami kemerosotan. Sebabnya pengaruh kolonial Belanda yang kuat “menghabisi” nilai lain. Masa belakangan ini adalah Holand Spriken, dan bahasa Inggris yang dominant.Kreteria intelektual atau tidak seseorang dinilai dari kemahiran bahasa Belanda dan Inggris, sains serta imu teaknologi
Yang mutaakhir masuknya bahasa Mandarin menjadi bahasa yang dipelajari di Indonesia.Tujuan utamanya untuk bahasa Bisnis dan perdagangan. Hal itu karena bisnis perdagangan yang berkembang pesat antara Cina dan Indonesia.
Dapat juga ditambahkan, terdapat pengaruh sikap tidak pedulinya pemerintahan menghadai gelombang perubah yang menggusur tulisan Arab Melayu dikawasan nusantara ini.
Inilah fakta yang menunjukkan bagaimana tergusurnya tulisan Arab Melayu di Nusantara.Fakta ini berbicara tengang pengaruh kolonial bangsa barat Eropah kemudin Amerika serta Cina.Kenyataan itu berawal dari tergusurnya kebudayaan Melayu, dan melajunya satu budaya baru perdagangan, bisnis dan ilmu (sains).
Menurut hemat penulis, kemerosotan dengan penggusuran nilai sains bertalian dan pengaru asing kolonial itu. Saya ingin mengatakan berkelindannya faktor asing. Pemasukan pengaruh ibarat kain. Penjahit dan benang. Masuk penjahit masuklah benang.
Meminjam istilah Faridah Muhammad (1997) seperti dimuat Utusan Malaysia edisi 15 September 2017,bahwa kemerosotan nilai tamaddun Melayu berkorelasi kuat dengan penggusuran oleh pihak asing.Pengrusakan nlai dasar Melayu, memperlemah kekuatan bangsa di wilayah ini. Semestinya warisan aksara Arab Melayu sebagai warisan budaya yang agung diselamatkan. Demikian Faridah Muhammad.
Buya Hamka (1982) menyatakan kegusaran beliau. Hamka mengkhusukan kepada angkatan muda yan harus cerdas melihat perkembangan zaman yang hendak menggusur kebudayaan lama Melayu. Para mahasiswa Indonesia dan Malaysia harus banyak mempelajari tamaddun melayu Islam yang merupakan kebanggan dan kekuatan kaum Melayu.
Kata beliau lebih lanjut, Angkatan muda di Riau jangan diabaikan pusaka kita, yaitu huruf Arab yang kita pakai beratus tahun Di Malaysia diebut huruf Jawi , di Indonesia disebut huruf Arab Melayu.Kita gantilah huruf penjajah itu agar kita dapat menggali nilai dari tulisan pusaka tersebut ( Buku : Dari Perbendaharaan Lama.1982,174).
Disinilah agaknya kita dituntut untk memikirkan dan merenungkan kembali bahwa ada yang hilang dai sndi kultural kita. Orang Melayu kini, tidak berjati diri dengan nilai sejati kulturalnya. Bahkan terombang ambing budaya lain
Tibalah masanya kini, kita menyadari fenomena pengaruh penjajah, pengaruh teknologi dan sikap abai dan tak peduli pemerintahan kita membawa implikasi yang negatif. Seharusnya kita menjaga dan menyelamatkan warisan agung yang bernilai tinggi itu.
Satu bangsa kehilangan warisan nilai, akan menyebabkan sendi kulturalnya berantakan.Hal ini akan membawa keruntuhan satu bangsa.Tegak rumah karena sendi/runtuh sendi rumah binasa. Tegak bangsa karena budi kultural) / Hancur budi (kultural) hancurlah bangsa. (Pantun Melayu).
Jakarta 22 September 2017
*) Dr Mas ud HMN adalah Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta.
BERITA TERKAIT